Batu, IDN Times - Bencana angin puting kencang menimpa warga kelurahan Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Bencana tersebut terjadi pada Sabtu malam (19/10), sekitar pukul 23.30 WIB.
Akibat bencana tersebut, aktifivas di seluruh desa Sumber Brantas lumpuh total. Sekitar 1.216 jiwa harus mengungsi ke 7 titik.
Salah satu titik pengungsian adalah rumah dinas (rumdin) Wali Kota Batu. Setidaknya ada 145 orang yang mengungsi ke sana.
Untuk para pengungsi yang ada di rumah dinas Wali Kota Batu sebagian besar merupakan lansia dan anak-anak. Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memang sengaja membuka rumah dinas sebagai titik pengungsian. Sebab, lokasi lain yang disiapkan BPBD Jatim masih belum terlalu memadai.
"Di posko lain kamar kecilnya agak jauh. Di sini (rumah dinas, Red) tadi sudah ada sekitar 120 orang. Sisanya sudah dijemput kembali," ucapnya Senin (21/10).
Dewanti menjamin bahwa semua pengungsi akan mendapat layanan maksimal. Termasuk ketersediaan logistik. Pengungsi tidak perlu khawatir terkait pasokan logistik. Sebab, pemkot akan berusaha maksimal untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
"Di sini hanya kamar mandinya yang harus antre. Kalau kebutuhan lainya Insya Allah tercukupi," tambahnya.
Sementara itu, ratusan anggota Polres Kota Batu diterjunkan ke lokasi bencana. Mereka disebar untuk menjaga rumah warga yang sedang mengungsi. Pasalnya, sebagian besar warga meninggalkan rumah tanpa membawa barang berharga.
"Sebenarnya, dari info yang kami terima, setiap keluarga masih menyisakan satu anggota keluarga untuk jaga rumah. Tetapi kami tetap turunkan anggota untuk membantu," papar Kabag Ops Polres Kota Batu Kompol Endro Sujiat.
Di sisi lain, kepolisian jug masih terus melakukan upaya evakuasi. Bersama dengan BPBD, TNI, dan satuan lain masih terus menyisir lokasi-lokasi bencana. Sampai saat ini warga pengungsi ditampung di tujuh titik.
Beberapa titik di antaranya rumah dinas Wali Kota Batu, 122 jiwa; Balai Desa Punten, 530 jiwa; posko BPBD Kota Batu, 351 jiwa; Balai Desa Tulungrejo, 40 jiwa; dan SDN 1 Punten, 173 jiwa.