IDN Times/ Beautiful Banyuwangi
Ekspedisi Destana akan diisi dengan materi-materi tentang mitigasi kebencanaan, cara menyelamatkan diri, dan mendeteksi tanda-tanda tsunami.
Tidak hanya itu, peserta ekspedisi juga memasang rambu-rambu bencana dan penanaman bibit pohon cemara.
Setelah dari Kabupaten Banyuwangi, jelas Letjen Doni, ekspedisi akan berlanjut ke Jawa Tengah dan Jawa Barat sampai Kabupaten Serang, Banten. Total terdapat 584 desa dan kelurahan rawan bencana tsunami.
"Tidak hanya di Jawa, BNPB juga bakal menggelar ekspedisi di pulau rawan bencana tsunami lain, seperti Sumatera, Sulawesi, Papua, dan kepulauan lain," kata Doni.
Doni menambahkan, semua pilihan perlu membentuk desa tanggap bencana agar jumlah dan dampak korban bencana bisa ditekan. Dalam 19 tahun terakhir, jumlah korban bencana yang diakibatkan gempa, likuevaksi, dan tsunami di Indonesia mencapai 1.300.000 orang.
"Jumlah itu melebihi korban senjata di dunia, terutama Timur Tengah. Jadi tsunami adalah senjata paling mematikan di dunia. Angka itu bisa ditekan kalau masyarakat tahu mengambil langkah penyelamatan. Kemungkinan korbannya tidak akan sebesar itu," tutur Dono.