Demi Seragam Anak, Warga Ngawi Ramai-ramai Gadaikan Traktor

Ngawi, IDN Times - Menjelang tahun ajaran baru, sejumlah warga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terpaksa menggadaikan barang berharga mereka, mulai dari emas hingga traktor bajak sawah. Uang hasil gadai ini digunakan untuk membeli kain dan membayar ongkos jahit seragam sekolah.
1. Demi bisa tebus kain seragam sekolah

Puluhan traktor terlihat memenuhi salah satu gudang di kantor Pegadaian Cabang Ngawi. Traktor-traktor tersebut digadaikan dengan nilai antara Rp5 juta hingga Rp15 juta per unitnya. Selain traktor, emas juga menjadi pilihan warga untuk digadaikan. Istianah, seorang warga Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, menggadaikan emas miliknya seberat 10 gram dengan nilai Rp3 juta.
"Emas saya gadaikan Rp3 juta tadi ya. Uangnya untuk membeli kain sekalian ongkos menjahit seragam sekolah anak," kata Istianah, Senin (08/07/2024).
Menurut Istianah, emas tersebut digadaikan dengan tenggat waktu pengembalian hingga empat bulan. Namun, uang yang diperoleh dari gadai tersebut hanya cukup untuk memenuhi sebagian kebutuhan sekolah anaknya. Belum lain lain, seperti alat tulis dan pernak-pernik sekolah lainnya.
2. Musim sekolah warga ramai gadai barang berharga

Manajer Gadai Kantor Pegadaian Cabang Ngawi, Yuni Prastiwi, membenarkan jika pada tahun ajaran baru tahun ini banyak warga yang menggadaikan emas untuk biaya sekolah anak-anak mereka.
"Mulai dari membeli seragam hingga membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya masuk tahun ajaran baru. Bahkan, traktor juga banyak digadaikan," terang Yuni.
3. Orderan penjahit seragam sekolah naik 100 persen

Tak hanya kantor pegadaian yang sibuk, pada musim ini, sejumlah penjahit di Ngawi juga kebanjiran order saat musim masuk sekolah tahun ajaran baru ini. Seperti di Happy Tailor yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Ngawi, sejak awal Juli 2024, mereka sudah menolak order jahitan karena kelebihan pesanan.
"Ramai sekali, peningkatannya hingga 100 persen. Yang datang rata-rata pelajar membawa 5 stel seragam. Kami sampai harus lembur dan menolak orderan jahit," ujar Happy Yunarko, pemilik Happy Tailor.
Peningkatan order jahit kali ini mencapai 100 persen, dari sebelumnya hanya 10 potong jahitan per hari menjadi 250 potong per hari.
"Untuk ongkos jahit seragam sekolah berkisar antara 175 ribu hingga 200 ribu per setel ya. Tergantung ukuran dan kerumitan model seragam," ungkap Happy.
Tidak hanya di Happy Tailor, sejumlah penjahit lain di Ngawi juga mengalami hal serupa, kebanjiran order jahitan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru.