Kasus DBD di Ponorogo Menggila, 21 Warga Desa Bancar Masuk RS

Ponorogo, IDN Times – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, melonjak tajam di awal Januari 2025 ini. Data sementara ada 21 warga Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, dilaporkan terjangkit DBD dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Pemerintah desa bersama petugas kesehatan pun bergerak cepat dengan menggencarkan fogging untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
1. Fogging massal di Desa Bancar

Upaya pengendalian DBD di Desa Bancar dimulai dengan fogging intensif sejak pagi tadi. Sekretaris Desa Bancar, Muhammad Nurcholis, mengungkapkan fogging mandiri sudah dilakukan selama sepekan terakhir di tiga dukuh yang mencakup 26 RT.
“Sudah seminggu kami lakukan fogging mandiri di tiga dukuh. Ini antisipasi karena 20 warga sudah terkena DBD dan sempat dirawat di rumah sakit. Warga banyak yang meminta fogging, tapi kami juga imbau agar lebih fokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gotong royong sebelum fogging,” jelas Nurcholis, Sabtu (11/1/2025).
2. Jumlah pasien DBD di RS terus bertambah

Di sisi lain, Rumah Sakit Muslimat Ponorogo mencatat lonjakan pasien DBD. Pada awal Januari 2025, sudah ada 14 pasien yang menjalani perawatan intensif. Muhammad Hilman, salah satu pasien, mengaku mengalami demam tinggi yang tak kunjung reda.
“Saya demam tinggi sejak Minggu malam. Minum obat nggak mempan, nggak ada batuk pilek juga. Setelah dicek laboratorium, trombosit saya turun jadi 67 ribu,” ungkap Hilman.
Kepala Bidang Pelayanan RS Muslimat Ponorogo, dr. Agitya Dwi, mengatakan keterisian ruang perawatan pasien DBD cukup tinggi. “Ruang dewasa berkapasitas 30 tempat tidur, 30 persen diisi pasien DBD. Sementara ruang anak berkapasitas 15 tempat tidur, 40 persen ditempati pasien DBD. November-Desember lalu kasus naik hingga 100 persen, dan Januari masih dalam perhitungan,” jelasnya.
3. Dinkes Ponorogo imbau warga lebih waspada

Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mencatat 21 kasus DBD di awal Januari 2025, naik signifikan dibandingkan Januari tahun lalu yang hanya 8 kasus. Meski demikian, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ponorogo, Anik Setyorini, memastikan belum ada laporan korban meninggal.
“Biasanya, Januari hingga Maret kasus DBD memang meningkat. Tahun ini lonjakannya cukup tinggi, jadi masyarakat harus lebih waspada,” ujar Anik.
Dinkes Ponorogo mengimbau masyarakat aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus: menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Fogging juga akan terus dilakukan di wilayah yang dianggap rawan.