Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250820-WA0058.jpg
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Surabaya menutup daycare di Medokan Ayu setelah insiden bayi luka-luka karena digigit temannya.

  • Penutupan daycare merupakan sanksi langsung karena operasi tanpa izin lengkap atau tidak berizin sama sekali.

  • Pemkot Surabaya mengandalkan program Kampung Pancasila untuk memastikan pengawasan tempat penitipan anak berjalan efektif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya menutup daycare atau tempat penitipan anak di Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya pasca ada insiden bayi luka-luka. Balita berinisial E itu luka diduga karena digigit temannya.

Langkah tegas ini diharapkan dapat menjadi peringatan bagi pengelola daycare lain untuk selalu mematuhi aturan perizinan dan mengedepankan keamanan serta keselamatan anak-anak yang dititipkan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, penutupan daycare tersebut merupakan sanksi langsung yang diberikan karena tempat itu beroperasi tanpa memiliki izin yang lengkap atau bahkan tidak berizin sama sekali. “Daycare itu sudah ditutup karena perizinannya kurang dan tidak ada perizinannya. Setelah disanksi, langsung kita tutup daycare-nya," ujar Eri, Jumat (22/8/2025).

Eri juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi lingkungan sekitar. Menurutnya, pengawasan terhadap tempat-tempat seperti daycare tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

"Inilah yang saya katakan, masyarakat itu harus aktif. Karena dia itu ada di lingkungan. Jadi kalau seperti itu bisa disampaikan," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terulang di daycare lain, khususnya yang berada di perumahan-perumahan, Pemkot Surabaya mengandalkan program Kampung Pancasila. Program ini bertujuan untuk memastikan semua program pemerintah berjalan efektif, termasuk dalam hal pengawasan.

"Saya membentuk Kampung Pancasila itu adalah untuk memastikan program pemerintah itu berjalan, termasuk pengawasan-pengawasan hal seperti ini. Karena kalau dilakukan pengawasan sendiri tidak mungkin, apalagi di dalam perumahan-perumahan ya," jelas dia.

Eri pun mengimbau seluruh warga Surabaya untuk proaktif melaporkan jika menemukan adanya tempat penitipan anak atau bisnis lain yang beroperasi tanpa izin. Nantinya, laporan tersebut akan ditindaklanjuti.

"Saya mohon kepada warga Surabaya, kalau ada daycare atau apapun, pastikan dulu izinnya. Tapi kemarin setelah kejadian itu, kita tutup karena tidak ada izin yang ada di daycare-nya," pungkasnya.

Editorial Team