Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggencarkan penanganan darurat wabah campak di Sumenep. Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi Campak secara massal di Kabupaten Sumenep telah berlangsung dua hari.
Dari informasi yang dihimpun, tercatat ada 78.569 anak berusia sembilan bulan hingga enam tahun yang menjadi sasaran. Mereka tersebar di seluruh kecamatan. Selain memberikan vaksin, pemprov juga memperbanyak penyebaran vitamin.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mentargetkan vaksinasi bisa maksimal dan menyentuh 95 persen sasaran. Vaksinasi massal di Sumenep tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan lokal. Pemprov Jatim juga mengirim tim ke sana.
"Vaksinasi digelar hingga 18 September 2025 itu digelar di 26 Puskesmas dan tiga rumah sakit," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jatim Sulvy Dwi Anggraini mengatakan sasaran ORI adalah anak usia 9 bulan hingga 7 tahun. Menurut Sulvy, seharusnya ada tiga dosis imunisasi campak yang diterima mereka.
“Tujuannya membentuk kekebalan tubuh,” kata Sulvy.
Sulvy menambahkan, imunisasi sangat penting. Dengan proses itu, kelompok rentan seperti bayi bisa terlindungi. Sulvy menyebut ada beberapa penyebab yang menjadi munculnya KLB. Seperti rendahnya cakupan imunisasi dan kurangnya pemahaman masyarakat.
“Kami berharap KLB ini membuat masyarakat makin sadar pentingnya imunisasi. Mari tuntaskan vaksinasi," pungkasnya.