Surabaya, IDN Times - Ancaman cuaca ekstrem masih membayangi sejumlah daerah di Jawa Timur. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemprov Jatim memutuskan memperpanjang Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hingga Jumat (19/9/2025).
OMC ini sebelumnya telah dimulai pada Sabtu (13/9/2025) dengan titik awal penyemaian garam di langit Bojonegoro. Hingga kini, sudah lebih dari 4.000 kilogram garam ditebar menggunakan pesawat khusus. Sejumlah wilayah yang menjadi sasaran operasi di antaranya Mojokerto, Tuban, dan Banyuwangi, terutama titik-titik dengan potensi hujan deras.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menegaskan, keputusan memperpanjang OMC berdasarkan rapat evaluasi bersama BNPB dan prakiraan cuaca dari BMKG. “Perpanjangan OMC menyesuaikan perkembangan cuaca. Fokusnya untuk mengantisipasi potensi angin kencang dan banjir akibat hujan deras,” ujar Gatot, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, BPBD Jatim telah memetakan wilayah yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi. Semua BPBD kabupaten/kota diminta meningkatkan kesiapsiagaan. “Kami minta warga di bantaran sungai maupun kawasan dengan sistem drainase kurang baik agar lebih waspada,” tegasnya.
Gatot melanjutkan, saat ini cuaca di Jatim memang masih tidak menentu. Hujan deras kerap turun di luar musim yang semestinya, mengganggu aktivitas pertanian, transportasi, hingga menimbulkan genangan di wilayah perkotaan.
Dengan diperpanjangnya OMC, pemerintah berharap curah hujan bisa dikendalikan sehingga tidak jatuh bersamaan dalam intensitas tinggi di wilayah padat penduduk. “Tujuannya mengurangi risiko bencana dan melindungi masyarakat,” pungkas Gatot.