Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proses pembuatan cobek tanah di Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan dikenal sebagai daerah sentra penghasil cobek tanah liat terbaik di Lamongan sejak dulu. Tak heran jika cobek buatan warga Gampang Sejati ini banyak diminati oleh masyarakat. Bahkan, cobek buatan warga Gampang ini juga sudah merambah pasar luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

1. Sebulan setidaknya bisa jual tiga truk cobek ke luar daerah

Proses pembuatan cobek tanah di Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Salah satu perajin cobek, Shidig (50) mengaku dalam satu bulan ia bisa meraih omzet jutaan rupiah dari hasil menjual cobek buatannya. Biasanya, pembeli akan datang ke rumah langsung. Belakangan, karena kewalahan memenuhi permintaan ia pun membeli cobek setengah matang dari perajin lain. 

Satu cobek setengah matang untuk ukuran kecil biasanya ia beli dengan harga Rp30 ribu isi 10 cobek. Cobek yang ia beli dari warga ini kemudian ia bakar hingga jadi cobek siap jual.

Dalam satu bulan, kata dia, setidaknya ada tiga truk yang membawa muatan cobeknya untuk dijual ke beberapa daerah di Indonesia. Peminat cobeknya biasanya berasal dari  Sidoarjo, Madura, Kalimantan, Palu dan  beberapa kota di Indonesia.

2. Cobek buatan Shidig bahkan diminati oleh konsumen mancanegara

Shidig saat merapikan cobek yang ia produksi, Sabtu (20/8/2022). IDN Times/Imron

Tak cuma di dalam negeri cobek karyanya juga diminati oleh konsumen mancanegara. Sayangnya, pengiriman produknya masih melalui perantara orang lain.

"Ya kalau penjualan cobek saya ini sudah sampai ke Singapura dan Malaysia juga mas. Cobek saya ini dibeli orang kemudian orang itu mengirimkannya ke Malaysia dan Singapura," ujar Shidig. "Untuk harga cobek sendiri tergantung dari ukuran dan kualitas, dari mulai puluhan hingga ratusan ribu. Biasanya pedagang pecel lele dan Sari laut yang banyak pesan," jelasnya.

3. Pandemik COVID-19 tak pengaruhi pengerajin cobek di Lamongan

Proses pembuatan cobek tanah di Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Shidig mengaku minat masyarakat terhadap cobek dari tanah liat sangat tinggi dibandingkan dengan cobek yang terbuat dari batu. Banyak pelanggannya yang sudah mengakui jika bumbu masakan yang dihaluskan dari cobek tanah rasanya lebih nikmat dari pada yang terbuat dari batu.

Tingginya permintaan para pelanggan, kata Shidig bahkan tak berkurang sedikit pun selama pandemik COVID-19. "Penjualan lancar saja. Sampai sekarang juga lancar. Apalagi ini musim panas, produksi kita tambah. Cuaca panas sangat bagus untuk pengeringan cobek saya," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team