Cerita Sandhy Memilih Hidup Frugal

Malang, IDN Times - Belakangan frugal living alias gaya hidup hemat jadi trend di kalangan Gen Z setelah kehadiran film Home Sweet Loan. Frugal living bukan sekadar gaya hidup sederhana, tetapi juga filosofi yang mengutamakan pengelolaan uang dengan bijak untuk tujuan finansial jangka panjang. Salah satu pemuda yang kini menerapkan frugal living adalah Sandhy Putra (29) warga Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
1. Sandhy menerapkan frugal living bukan karena suka, tapi tuntutan ekonomi
Sandhy menceritakan jika sehari-hari ia bekerja sebagai admin di salah satu marketplace yang lokasinya ada di Surabaya. Tugas Shandhy sehari-hari menjawab atau melayani pembeli melalui aplikasi e-commerce di laptopnya, sehingga ia bisa bekerja dari rumah. Namun bekerja dari rumah membuat Sandhy tidak mendapatkan gaji yang layak, setiap bulan ia hanya digaji Rp2 juta saja.
Untungnya Sandhy masih belum menikah dan tinggal bersama orang tua sehingga ia tidak perlu membayar biaya sewa rumah. Ia juga mendapatkan tambahan penghasilan dengan membantu orang tuanya mengolah sawah. Tapi menurutnya penghasilan dari sawah ini tidak membuatnya bisa hidup hedon, oleh karena itu ia memilih frugal living.
"Sebenarnya kan baru belakang ini disebut frugal living, dulu ya disebutnya hidup super hemat, kalau itu ya sudah saya jalani sejak sekolah. Kalau sekarang frugal living karena gaji saya kecil dan kedua orang tua pensiun," terangnya saat ditemui pada Jumat (21/3/2025).
Sandhy mengungkapkan jika sampai saat ini ia frugal living karena ingin bisa menabung meskipun sisa gajinya sangat kecil. Menurutnya ekonomi Indonesia saat ini serba tidak stabil, sehingga ia ingin menabung agar di masa depan ia tidak menyesal.
2. Konsumsi rokok lintingan hingga tidak liburan
Meskipun frugal living, Sandhy mengakui tidak bisa lepas dari kecanduan rokok, pasalnya ia sudah merokok sejak SMA. Tapi karena harga rokok sekarang sangat mahal karena cukainya terus naik, Sandhy sejak masa kuliah sudah beralih ke rokok lintingan atau meracik tembakau sendiri.
"Harga rokok Gajah Baru saja sekarang Rp20 ribu, sehari perkiraan minimal habis 1 pack, sudah berapa itu kalau seminggu. Sedangkan rokok lintingan itu beli tembakaunya saja cuma Rp20 ribu, itu bisa habis untuk seminggu lebih," bebernya.
Selain itu, Sandhy mengatakan sudah sejak 3 tahun terakhir ini tidak lagi berlibur karena sisa gajinya ditabung seluruhnya. Ia juga membatasi gaya hidupnya agar tidak memeras uang gajinya yang sangat tipis.
"Saya membatasi pengeluaran selama seminggu itu terbatas Rp100 ribu saja. Selain untuk rokok, itu untuk bensin dan kalau lagi kepingin ngopi saja," ungkapnya.
3. Sandhy mengaku punya keinginan beli ini itu, tapi kondisi memaksanya berdamai
Sandhy mengatakan tidak tahu sampai kapan ia akan menerapkan frugal living, menurutnya gaya hidup ini bahkan sudah seperti jati dirinya karena sudah ia terapkan sejak masa sekolah. Tapi ia mengakui jika ia masih memiliki keinginan untuk membeli banyak barang, oleh karena itu ia berharap kondisi ekonominya membaik sehingga bisa membeli barang yang ia inginkan tanpa memikirkan berapa lama uang tabungannya terkumpul.
"Memang ada keinginan beli beberapa barang, tapi bagaimana lagi karena tertahan ekonomi. Misalnya kemarin laptop ada masalah sehingga harus beli motherboard, coba tidak menabung, mungkin kerjaan bisa berantakan," pungkasnya.