ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)
Pendampingan yang dilakukan para relawan ini tak berhenti di tenda perawatan. Ketika pasien lulus dan menjadi "alumni" RSLI, para relawan masih menemani mereka hingga massa isolasi mandiri selesai. Di masa-masa itu, para relawan menjelaskan ke lingkungan masyarakat bahwa pasien tersebut sudah sembuh dari COVID-19 karena menuntaskan masa karantina dan tak bergejala.
"Kami juga buatkan surat keterangan sembuh supaya warga itu percaya. Karena kalau hasil swab PCR itu masih positif karena mungkin ada puing-puing virus yang terdeteksi. Tapi kan CT-nya sudah tinggi sekali dan menurut Kemenkes sudah bisa dinyatakan sembuh," terang Radian.
Berkat kerja keras dan kerja ikhlas yang dilakukan para relawan ini, telah ada 7.837 pasien COVID-19 yang sembuh dan telah diwisuda dari RSLI. Mereka pun masih menjalin hubungan baik dengan para relawan melalui jaringan Alumni RSLI. Radian berharap, timnya yang kini berjumlah 27 orang bisa terus berkembang sehingga lebih banyak lagi orang yang bisa diringankan bebannya.
"Kami terbuka untuk umum tapi ya tentu harus punya kompetensi. Kami ada yang dari alumni ITS, ada juga psikolog dari Unair, ada yang mahasiswa, bahkan ada yang Bonek juga 3 orang. Yang penting mau bekerja untuk kemanusiaan dengan risiko terbesar ya itu, terpapar COVID-19," tutup Radian.