Alaric Mahira Dzikra Almastury menyempatkan diri bersepeda sebelum masuk sekolah via daring. Junesha Kirana for IDN Times
Perempuan yang akrab disapa Rana itu melanjutkan, putra sulungnya itu memang tak sabar untuk masuk sekolah. Apalagi, sudah sebulan dia libur. Sejak 15 Juni 2020.
Sehabis mandi, Dziyo langsung pakai seragam. Dia sempat bersepeda sejenak. Sekadar untuk menyapa teman-teman seusianya di lingkungan perumahan tempatnya tinggal yang juga merasakan hari pertama masuk sekolah.
Tahun ini Dziyo mendaftar di MIN 1 Sidoarjo. Pendaftaran sekolah itu juga dilakukan secara daring. "Orangtua juga gak pernah ketemu sama guru. Setelah diterima, ke sekolah itu cuma ambil seragam. Dua minggu sebelum masuk," lanjutnya.
Rana sendiri sudah terbiasa mendampingi Dziyo sekolah daring. Sejak COVID-19 mewabah dan sekolah ditutup, dia sudah memberi pengertian kepada Dziyo. "Ya, aku bilang gak boleh keluar rumah karena ada virus. Dia paham. Dulu guru-guru TK-nya juga sering ngirim video animasi tentang corona, itu cukup membantu," ujar ibu dari tiga orang anak ini.
Dziyo sudah paham kalau dirinya harus belajar di rumah. Tentu saja dia penasaran dengan teman-teman di sekolahnya yang baru. Ya, walaupun tak bertemu secara langsung, Dziyo jelas ingin mengenal teman-temannya. "Kalau dari sekolah itu punya WhatsApp group. Di situ semua murid baru disuruh ngirim video perkenalan. Ngasih tahu nama, alamat, hobi, sampai cita-cita," katanya.
"Nah, baru tadi pagi ini tadi take videonya. Dia senang lihat video teman-temannya. Tanya-tanya, ini namanya siapa, rumahnya di mana. Antusias pokoknya, aktif tanya, alhamdulillah," lanjut alumnus Universitas Airlangga tersebut.
MIN 1 Sidoarjo sendiri tahun ini menerima 56 siswa baru. Menurut Rana, nantinya kelas akan dibagi menjadi dua. Untuk sementara belum ada mata pelajaran yang diajarkan.
"Sekarang belum pakai Zoom, sekolah masih ngasih arahan lewat WA. Mungkin karena belum semua orangtua terbiasa pakai Zoom, ya. Jadinya masih adaptasi dulu, gak masalah," tutur Rana.