Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Ardiansyah Fajar.
ASN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Kurnia Ananda Putri. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Intinya sih...

  • Ribuan ASN Jatim mengikuti tes talent DNA di Graha Unesa.

  • Tes DNA membantu ASN mengetahui kepribadian dan formasi CPNS yang cocok.

  • Pemprov Jatim komitmen terhadap manajemen talenta berbasis merit dalam birokrasi.

Surabaya, IDN Times - Suara riuh terdengar dari gedung lantai empat Graha Unesa, Rabu (16/7/2025) siang. Ribuan orang berpakaian atasan putih dengan bawahan hitam sedang duduk di tempat yang telah disediakan. Mereka bersiap menyambut SK pengangkatan Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus mengikuti rangkaian tes talent DNA yang digelar Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim.

Tampak wajah-wajah ceria terpancar dari para ASN-ASN baru ini. Mereka datang dari berbagai penjuru kabupaten/kota yang telah bersaing menjadi 'pegawai-pegawai pilihan' setelah melalui rangkaian seleksi yang ketat. Ada yang dari Kota Surabaya, Kabupaten Tuban hingga Trenggalek.

Sambutan meriah pun segera terdengar ketika Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa tiba di tengah acara. Secara seksama para peserta acara langsung mengikuti talent DNA yang dipandu oleh Ary Ginanjar. Sejumlah karakter dan keterpaduan hasil tes ditayangkan, kemudian dijelaskan secara rinci oleh Ary.

Salah satu ASN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Kurnia Ananda Putri merasa sangat senang dan termotivasi dengan adanya talent DNA di tengah penyerahan SK ASN miliknya. Nanda--sapaan karib perempuan asal Surabaya ini- mengaku terbantu dengan tes DNA.

"Karena isinya tentang mengenali kepribadian kita, kemudian pekerjaan apa yang cocok untuk kita," ujarnya.

"Kalau sejauh ini hasil tes DNA saya, sedikit banyak cocok dengan kepribadian saya. Seperti mudah bersosialisasi dan beradaptasi," tambah perempuan berusia 24 tahun ini.

Lebih lanjut, Nanda juga menyampaikan, dengan adanya tes DNA ini dapat mengetahui formasi CPNS yang diambil sesuai atau tidak. "Nah, formasi yang saya ambil ini selaras dengan hasil tes DNA saya," katanya.

Nanda sendiri diterima menjadi ASN Bappeda Jatim, setelah bersaing dengan 14 pesaingnya. Formasinya waktu itu hanya satu orang saja. Alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya ini dapat mengambil peluang itu.

"Bersyukur banget, ketika lulus kuliah ikut CPNS bisa diterima. Apalagi di Surabaya sendiri penempatannya," pungkasnya.

Sementara itu, Pemprov Jatim menegaskan komitmennya terhadap penerapan manajemen talenta berbasis sistem merit di lingkungan birokrasi. Komitmen ini dikukuhkan dalam acara Penyerahan SK dan Pembekalan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Formasi Tahun 2024 di Graha Unesa, Surabaya.

Gubernur Khofifah secara simbolik menandatangani dokumen Komitmen Manajemen Talenta bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Ketua Komisi A DPRD Jatim, dan Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya.

Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan tata kelola sumber daya manusia yang profesional dan berdaya saing. “Langkah ini merupakan bentuk nyata kesungguhan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membangun sistem pengelolaan SDM berbasis merit,” ujarnya.

Manajemen talenta ini mencakup seluruh jabatan ASN, mulai dari jabatan pelaksana, administrasi, fungsional, hingga jabatan pimpinan tinggi. Sistem ini akan dikembangkan secara terstruktur dan berkelanjutan demi efektivitas birokrasi.

Pemprov Jatim berkomitmen mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan ASN berpotensi tinggi sebagai motor penggerak organisasi. PPK juga didorong untuk menerapkan prinsip “the right man on the right place” guna memastikan kesesuaian kompetensi dan penempatan ASN.

Khofifah menyatakan bahwa langkah ini menjadi bagian integral dari reformasi birokrasi. “Ini adalah tonggak awal menuju tata kelola pemerintahan yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyerahkan 4.172 Surat Keputusan Pengangkatan CASN yang terdiri dari 2.015 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 2.157 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Editorial Team