Cegah Keracunan, BGN Kumpulkan 5000 Relawan SPPG Se-Jatim

- BGN kumpulkan 5000 relawan SPPG Jatim untuk bimtek makanan, hindari keracunan dalam program MBG.
- Bimtek berfokus pada pengetahuan pengelolaan makanan yang baik oleh narasumber ahli di bidangnya.
- Relawan SPPG ditekankan tentang pengetahuan makanan bergizi, keterampilan memasak, dan aturan masuk SPPG.
Surabaya, IDN Times - Badan Gizi Nasional (BGN) mengumpulkan 5000 relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) seluruh Jawa Timur untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek) makanan, Sabtu (14/6/2025) di Surabaya. Bimtek tersebut bertujuan mencegah terjadinya keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur Dialur II Badan Gizi Nasional, Komjen Pol Sony Sonjaya mengatakan, Bimtek yang diberikan adalah soal pengetahuan pengelolaan makanan yang baik. Mulai dari higienitas hingga cara memasak yang benar agar makanan yang sampai pada anak-anak enak dan tetap bergizi.
"Jadi sengaja kegiatan pelatihan ini kita laksanakan karena agar para relawan terus memahami pengetahuan-pengetahuan. Contoh pengetahuan tentang bagaimana pengolahan daging," ujarnya di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (14/6/2025).
Sony menyebut, narasumber yang mengisi bimtek adalah tenaga ahli di bidangnya. Mulai dari Kepala Dinas Pendidikan, himpunan ahli kesehatan lingkungan, persatuan ahli gizi, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup hingga Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Beliau-beliau narasumber yang tentu saja expert di bidangnya. Pengetahuan-pengetahuan beliau itu disampaikan kepada seluruh relawan tenaga kerja," terang Sony.
Sony menegaskan, bila tidak dibekali pengetahuan, kesalahan pengelolaan makanan bisa saja terjadi. Seperti keracunan yang belakangan banyak terjadi di beberapa daerah.
"Apabila para penjamah makanan tidak dibekali dengan pengetahuan, sangat mungkin ya, sangat mungkin terjadi kesalahan. Misalkan contoh penggunaan pisau. Pisau yang sudah digunakan untuk motong daging, untuk motong ikan, digunakan juga untuk motong sayuran, buah-buahan. Nah, di sini hal-hal tersebut ditekankan," kata Sony.
Dalam pelatihan tersebut, yang ditekankan kepada relawan SPPG adalah pengetahuan tentang makanan bergizi, keterampilan memasak hingga aturan-aturan saat akan masuk SPPG.
"Yang pertama ditekankan bagaimana pengetahuannya, yang kedua keterampilannya dan yang ketiga etikanya aturan-aturan masuk SPPG misalkan ya, hairnet, menggunakan masker dan itu itu bukan keterpaksaan karena mereka memahami," ucapnya.
Sony menambahkan, hingga kini total SPPG di seluruh Indonesia mencapai 1.745. Sementara total relawan yang bekerja di SPPG tersebut adalah 65 ribu orang.
"(Target SPPG) kalau Bapak Presiden kan menginginkan mudah-mudahan tahun ini bisa tercapai 30.000, artinya 82 juta atau 90 juta ya penerima manfaat dan berarti akan menyerap tenaga kerja 1,5 juta orang," pungkas dia.