Surabaya, IDN Times - Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol. M. Iqbal, menjelaskan berbagai pendekatan baru dalam upaya mencegah teror pasca insiden bom Surabaya yang menewaskan sekitar 28 orang. Pendekatan ini tidak lepas dari kepemimpinan baru Polda Jawa Timur di bawah naungan Irjen Pol. Luki Hermawan sebagai Kapolda dan Brigjen Pol. M. Iqbal sebagai Wakapoldanya.
Menurut Iqbal penguatan tiga pilar pembina masyarakat desa, Bintara TNI Pembina Desa (Babinsa), Bintara Polri Pembina Ketentraman, dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) serta Lurah dan Kepala Desa, menjadi cara yang paling efektif dalam mencegah aksi terorisme.
"Kami memiliki tiga pilar, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Lurah, nah itu yang sekarang semakin dikuatkan pasca bom Surabaya," kata Iqbal kepada IDN Times di kantornya.