Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kebakaran hutan tampak meluas sampai di Gunung Merapi Ungup-ungup, Senin malam (21/10). IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi sedang mengkaji upaya untuk menaikkan status kebakaran Gunung Ranti, Ijen, dan Merapi Ungup ungup menjadi darurat. Selain karena area yang terbakar cukup luas, BPBD membutuhkan alat khusus agar kebakaran cepat teratasi. Dengan adanya status darurat, mereka akan mendapatkan bantuan alat. Hingga Selasa pagi (22/10), api masih belum bisa dipadamkan.

1. Butuh bantuan heli water bombing

Kebakaran Merapi Ungup ungup. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, dengan keluarnya status darurat dari pemerintah daerah, maka akan mempermudah proses regulasi bantuan pemadaman. Yang dimaksud adalah bantuan pemadaman berupa heli water bombing dari pemerintah provinsi.

"Ini sedang kami upayakan untuk dinaikkan ke status darurat agar bisa dapat bantuan helikopter water bombing dari provinsi. Ini sedang kami upayakan, melihat kondisinya yang terus merembet dan parah," kata Eka.

2. Api sulit dipadamkan melalui jalur darat

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Karakter kebakaran hutan di Gunung Ijen hingga Merapi Ungup ungup tergolong pada kondisi yang sulit untuk dipadamkan. Sebab, lokasi kebakaran terlalu tinggi untuk dijangkau lewat jalur darat. Kondisi tebing yang curam terlalu membahayakan bagi keselamatan regu pemadam.

"Kebakaran hutan di Banyuwangi itu ada di kondisi sulit ditangani. Kondisinya bertebing, kalau dilakukan pemadaman secara manual terlalu membahayakan," tambahnya.

3. Hutan konservasi sulit diakses

Matrawi di antara sejumlah pohon di kawasan Gunung Ijen yang hangus akibat kebakaran. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Petugas kesulitan memadamkan karena keterbatasan alat serta kondisi geografis kawasan terbakar yang sulit diakses manusia. Kawasan Gunung Merapi Ungup ungup merupakan wilayah hutan konservasi yang tidak terjamah aktivitas manusia. Api juga cepat membesar karena angin yang kencang serta lebatnya tanaman.

"Di sana wilayah hutan konservasi. Tanamannya masih lebat sehingga sulit dilalui untuk memadamkan api," kata Eka.

Editorial Team