Bus di Madiun Tabrak Empat Pohon, Sopir Hubungkan dengan Hal Ghaib

Madiun, IDN Times – Sebuah bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengalami kecelakaan di jalur Madiun-Surabaya yang masuk wilayah Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Minggu (3/3).
Sedikitnya lima penumpang mengalami luka ringan hingga harus dirawat di RSUD Caruban. Luka itu akibat terbentur bagian bus setelah menubruk empat pohon angsana di tepi jalan. Akibat lainnya, bagian depan bus berpelat nomor AE 7199 US ringsek. Nilai kerugian material ditaksir mencapai Rp 10 juta.
1.Bus menabrak empat pohon sekaligus
Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, armada angkutan masal dari perusahaan otobus (PO) Jaya itu berjalan dari arah barat ke timur. Ketika tiba di lokasi kejadian, bus yang berangkat dari Ponorogo menuju Surabaya itu mendadak berjalan tak terkendali.
Laju bus menepi. Tak berapa lama, menabarak pohon angsana. Usai menubruk bukannya berhenti, bus tetap berjalan hingga merobohkan tiga pohon yang berjajar. Kedua roda bagian kiri (depan dan belakang) kendaraan yang mengangkut sekitar 15 penumpang naik ke trotoar.
2.Korban luka dibawa ke rumah sakit
Bus baru berhenti ketika nyaris menubruk tiang kabel telepon. Adapun jaraknya sekitar 20 meter dari titik tabrakan pertama. Setelah bus berhenti, belasan penumpang berhasil menyelamatkan diri. Sebagian di antaranya melanjutkan perjalanan ke arah Surabaya dengan naik bus lain yang melintas.
Sedangkan korban luka dibawa warga ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. “Tadi ada warga sini yang membawa ke rumah sakit,’’ kata Sutikno, salah seorang warga Desa Purwosari. Ketika tabrakan terjadi, ia sedang makan di warung tak jauh dari lokasi kejadian. Karena suara tumburan terdengar keras, Sutikno dan sejumlah warga keluar dari warung dan menuji titik kecelakaan.
3.Kecepatan bus sekitar 60 km/jam
Sutikno mengaku sempat melihat bus Jaya yang dikemudikan Hamzah Faisal berjalan dari barat. Kala itu, menurut dia, kendaraan umum itu berjalan dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam. Tak berselang lama, ia mendengar suara benturan keras.
“Awalnya saya kira ada tabrakan antara kendaraan dengan kendaraan. Tapi ternyata bus menabrak pohon,’’ ujar dia. Sutikno mengira kecelakaan itu disebabkan sopirnya mengantuk lantaran sebelumnya diketahui bus berjalan normal.
4.Sopir menghubungkan kecelakaan yang dialami dengan dunia gaib
Hamzah Faisal, sopir bus Jaya yang kecelakaan tunggal menepis anggapan itu. Saat mengemudi, ia menyatakan dalam kondisi prima. Namun, ketika tiba lokasi kejadian pandangan matanya gelap, padahal tidak mengantuk.
“Tidak tahu mengapa kok peteng (gelap). Tahu-tahu bus sudah naik ke trotoar seperti itu,’’ ujar dia ditemui di dekat lokasi kejadian.
Saat sebagian badan bus naik sudah naik di trotoar, Hamzah sempat bertanya kepada Iput,kernetnya. “Kenapa nggak kasih aba-aba,’’ ujar dia. “Bagaimana saya mu mengasih aba-aba, pandangan mata saya juga gelap,’’ kata Hamzah menirukan jawaban Iput. Karena itu, Hamzah menilai kecelakaan yang dialami lantaran pengaruh dunia gaib.
5.Polisi menyatakan kecelakaaan akibat sopir kurang konsentrasi
Kendati demikian, aparat Satlantas Polres Madiun tetap melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan tunggal tersebut. Kanit Laka Polres Madiun Iptu Nanang Cahyono menduga tabrakan itu merupakan akibat dari sopir yang kurang hati-hati.
“Sopir kurang konsentrasi dan waktu kejadian kondisi jalan sepi,’’ ujar dia dihubungi IDN Times. Hingga berita ini ditulis, bus Jaya yang terlibat kecelakaan tunggal itu belum dievakuasi.