Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat saat memperlihatkan pesan terakhir Wahaf pada anaknya. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat saat memperlihatkan pesan terakhir Wahaf pada anaknya. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus bunuh diri satu keluarga yaitu WE (44), S (40), dan ARE (12) di rumah kontrakannya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa (12/12/2023) pagi. Polisi menyelidiki apapun petunjuk sekecil apapun terkait kasus ini. Terbaru, mereka menemukan handphone milik istri WE, S yang ada di dalam rumah. Mereka melakukan pemeriksaan sedetail mungkin untuk mencari petunjuk penyebab pasti bunuh diri ini.

1. Dari handphone S, dipastikan tidak ada pesan ancaman untuk membayar utang

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan jika mereka telah seminggu melakukan pemeriksaan pada handphone milik S. Di dalam handphone tersebut tidak ditemukan adanya pesan ancaman untuk membayar utang puluhan juta yang ditanggung WE.

"Handphone milik istri sudah kita cek, tapi tidak ada petunjuk terkait masalah kewajiban keuangan si korban, atau normal seperti biasa. tidak ada tekanan, jadi yang saya sampaikan yang sesuai hasil pemeriksaan tidak ada (ancaman)," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (20/12/2023).

Handphone milik S juga diketahui digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi dengan keluarga. Selain itu juga digunakan untuk berdagang kue secara daring.

2. Polisi belum bisa pecahkan misteri hilangnya handphone milik WE

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Yang menjadi kunci kasus ini sebenarnya ada handphone milim WE yang hingga saat ini belum diketahui. Satu-satunya petunjuk yang mereka dapat adalah keterangan putri sulung WE yang berinisial AKE, mengatakan jika ayahnya mengatakan handphone miliknya rusak sejak Minggu (10/12/2023).

"Handphone WE belum ditemukan, kemarin bahkan sampai kami laksanakan kegiatan olah TKP ulang. Kami cek dari lemari-lemari, laci-laci, tapi belum juga ketemu," bebernya.

Ia hanya mendapatkan tambahan keterangan jika sejak Senin (11/12/2023), WE sulit dihubungi. Saksi-saksi mengatakan jika WhatsApp WE tidak aktif dan hanya centang satu saat dihubungi.

"Ada saksi yang menyampaikan bahwa hari Senin pagi itu handphonenya sudah centang satu. Setelah itu We tidak ada kabar lagi," bebernya.

3. Polisi mengatakan jika saat ini sudah ada 12 saksi yang diperiksa

Polisi melakukan olah TKP di rumah satu keluarga bunuh diri di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Gandha mengatasi jika mereka telah menambah 5 saksi untuk dimintai keterangan. Artinya audah ada 12 orang yang diminta keterangan yang terdiri dari keluarga, tetangga, dan rekan kerja WE di SDN Sukun 3 Kota Malang.

"Tidak ada yang mengarah ke pinjol, karena kalau pinjol biasanya teman-temannya juga akan diteror, tapi ini nggak ada. Jadi saya sampaikan sesuai hasil pemeriksaan tidak ada (Pinjol)," pungkasnya.

 

 

Kesehatan mental bukan perihal sepele. Jika kamu mengalami atau mengetahui seseorang mengalami gejala depresi, menyakiti diri atau pemikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan profesional. Hubungi psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental terdekat.

Layanan darurat Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN RSJMM) D’Patens24: 081197910000 (telepon hotline 24 Jam) dan 081380073120 (WhatsApp, Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB).

Layanan konseling telepon juga tersedia di RS Jiwa rujukan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang: - UGD 24 Jam 024-6731543,

- Konsul jiwa gratis 24 jam : 0821 3000 3400 (call)

- Konsul jiwa gratis 5 hari kerja jam 09.00–15.00 WIB : 0821-3758-0805 (chat)

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor: (0251) 8324024, 8324025

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta: (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang: (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang:  (0341) 426015, 429067

Temukan bantuan kesehatan jiwa di rumah sakit umum, Puskesmas, biro psikologi, atau online. Komunitas swadaya di Indonesia juga menyediakan layanan konseling dan support group online sebagai alternatif untuk pencegahan bunuh diri dan dukungan dalam mengatasi gangguan kejiwaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team