Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bedah buku Todung Mulya Lubis di Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Surabaya, IDN Times - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang sudah selesai. Pemenangan pun telah dilantik. Yakni Presiden Prabowo Subianto - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Namun catatan kritis proses pemilihan diabadikan oleh Todung Mulya Lubis.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia itu meluncurkan tiga buku sekaligus soal Pilpres 2024. Yakni, "Antara Hukum dan Politik: Membedah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024", "Keadilan Elektoral di MK", dan "Suara Publik Bergaung di MK".

Buku-buku tersebut tidak hanya mengulas perdebatan hukum, tetapi juga menyorot aspek politik, etika, dan psikologi yang mewarnai proses sengketa Pilpres 2024. Todung menyajikan suara publik yang bergaung selama 14 hari kerja sejak permohonan sengketa diregistrasi oleh Kepaniteraan MK, serta dinamika persidangan dan pernak-pernik yang mewarnai proses tersebut.

Di Surabaya, karya Todung dibedah. Pakar Hukum Tata Negara Unair, Mohammad Syaiful Aris dalam diskusi peluncuran buku tersebut, mengatakan bahwa buku-buku Todung menjadi perbincangan karena mengulas perdebatan yang kompleks dan tidak hanya berfokus pada aspek hukum.  

Editorial Team

Tonton lebih seru di