Bukan Cuma One Piece, Kampung di Surabaya Berhias Spongebob-Shinchan

- Kampung Kejawan Gebang Surabaya dihiasi logo Jolly Roger One Piece, Spongebob, Super Mario, dan Shinchan.
- Logo One Piece digambar oleh pemuda setempat saat kegiatan kerja bakti menjelang HUT RI.
- Pengecatan kampung tidak selalu dilakukan setiap menjelang Tujuh Belasan, tetapi berdasarkan kesepakatan warga.
Surabaya, IDN Times - Gambar logo Jolly Roger dalam serial anime One Piece berhias di Kampung Kejawan Gebang Surabaya, Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Bukan cuma One Piece kampung tersebut juga berhias gambar kartun Spongebob, Super Mario hingga Shinchan.
Pantauan IDN Times, logo One Piece itu nampak ada di gapura gang. Dari dua gapura, kanan dan kiri, hanya satu gapura yang tergambar. Bukan cuma di gapura, logo tengkorak dengan dua tulang dan topi jerami itu juga berhias di paving jalanan kampung.
Selain berhias logo Jolly Roger, kampung itu juga terdapat gambar-gambar kartun lainnya, seperti Spongebob, Super Mario, hingga Shinchan.
Ketua RT 3 RW 4 Kejawan Gebang, Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo , Nur Hadirin mengatakan, ia tak tahu menahu mengenai gambar One Piece di kampungnya itu. Ia mengaku gambar itu digambar oleh pemuda setempat saat kegiatan kerja bakti menjelang HUT RI pada Sabtu (2/8/2025).
"Kalau mau memang bikin gambar, kadang-kadang ada mural di situ. Kalau bikin apa (kartun) spongebob, apa gitu, itu kemauan (pemuda setempat) sendiri. Bukan RT yang menyuruh, nggak ada," ujarnya ditemui di lokasi, Selasa (5/8/2025).
Ia juga tak tahu maksud dari gambar One Piece. Sehingga ia membiarkan gambar itu ada di kampungnya. Terlebih, gambar-gambar mural di kampungnya itu sebagai wadah anak-anak muda menyalurkan bakat menggambar.
"Kalau kemarin itu pas pengecatan gapura terus ada anak muda mau bikin itu. Saya juga lihat aja. Tapi nggak, itu nggak terlalu, nggak melarang lah ini namanya. Ya namanya spontanitas anak sendiri," terangnya.
Hafidin mengaku, pengecatan kampung tidak selalu dilakukan setiap menjelang Tujuh Belasan. Tetapi, pengecatan dilakukan berdasarkan kesepakatan warga. Setiap pengecatan itu lah, anak-anak muda di tempatnya ikut menyumbang gambar-gambar kartun.
"(Kampung dicat) kadang ya satu tahun sekali, kadang dua tahun sekali. Nggak diagendakan satu tahun gitu, enggak. Tergantung nanti pengurus maunya gimana. Gapura dicat apa endak, kampung dihias opo endak," kata dia.
Walau begitu, Hafidin tak mengapa jika ada pihak yang memintanya menghapus gambar One Piece di kampungnya itu. Pihak tersebut juga harus bisa memberi penjelasan dan aturan yang jelas mengapa gambar tersebut dilarang.
"Saya kan kepingin tahu karena saya pengurus kampung. Kepengin tahu. Andai kata ada yang ingin menggambar sih, gitu, ada aturan yang nggak boleh. Katakanlah saya kan bisa memberi arahan. Jangan begitu-begitu. Ada aturan yang nggak boleh," pungkas dia.