Debit air sudah berangsur normal dan tidak lagi berwarna cokelat pekat seperti saat banjir bandang. IDN Times/Istimewa
Di sisi lain, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum Bima Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Jember serta Dinas PU Provinsi Jawa Timur terus mempercepat perbaikan sarana umum. Mulai pemasangan bronjong di pinggir Sungai Kalijompo yang ambrol akibat tergerus banjir, serta perbaikan akses jalan yang rusak menggunakan alat berat.
Proses tanggap darurat sendiri hingga saat ini, kata Rofiq terus dilakukan, seperti masih tetap mendirikan Pos Komando di SDN Klungkung 2, pos dapur umum, dan pos kesehatan. Anggota TNI dan Polri juga masih siaga dan melakukan pemantauan.
“Para relawan dari berbagai komunitas juga selalu siap membantu petugas," katanya.
Sebelumnya, banjir bandang yang membawa material lumpur dan gelondongan kayu membuat sebanyak 450 jiwa mengungsi sementara 15 rumah terendam lumpur, tiga orang mengalami luka luka, jembatan penghubung pabrik perkebunan putus dan jalan terkikis sepanjang 70 meter.
Banjir bandang yang membawa gelondongan kayu diduga kuat akibat kebakaran hutan di Gunung Argopuro yang terjadi pada tahun 2019. Kebakaran hutan tersebut mencapai ratusan hektar.