Bojonegoro, IDN Times- Fenomena hujan es disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Bojonegoro, Sabtu sore (9/11). Angin kencang itu menyebabkan beberap rumah warga rusak parah.
Hingga berita ini ditulis pada Sabtu malam, petugas BPBD Kabupaten Bojonegoro masih mendata lebih rinci total rumah yang rusak. Selain itu, petugas juga masih berupaya membersihkan pohon-pohon yang tumbang.
Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro Nadif Ulfia mengatakan, pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga yang rumahnya rusak akibat terjangan angin kencang.
"Petugas kami di lapangan masih mendata mas, dan saya belum menerima laporan berapa jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan. Informasi awal ada dua rumah roboh, tapi kami belum mengerti di wilayah kecamatan mana itu," terangnya saat dikonfirmasi IDN Times.
Angin kencang yang melanda Bojonegoro juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang mengenai kabel PLN. Hal itu berdampak pada terputusnya aliran listrik. Suasana gelap gulita pun menyelimuti beberapa kecamatan di Kabupaten Bojonegoro pada Senin malam.
"Aliran listrik juga mati karena banyaknya pohon tumbang dan menimpa kabel PLN, untuk wilayah yang terdampak listrik mati Jalan Veteran, Ahmad Yani, Gajah Mada msh gelap," tambahnya.
Sementara fenomena hujan es terjadi di beberapa wilayah. Di antaranya Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk; Kelurahan Jetak dan Jalan Gajah Mada, Kecamatan Bojonegoro.
Ulfia menjelaskan, sebelum peristiwa hujan es melanda, terjadi gumpalan awan hitam di langit Bojonegoro. Tak berlangsung lama, akhirnya hujan es itu turun. "Mendung hitam sekali, kemudian hujan es yang disertai dengan angin kencang," imbuhnya.
Atas musibah tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Bojonegoro agar tetap berhati-hati. Biasanya pergantian musim kemarau ke musim hujan memang sering terjadi angin kencang dan hujan lebat.
"Kami minta masyarakat tetap berhati-hati, karena sudah memasuki musim penghujan. Saya mohon kesadaran warga untuk membantu petugas, secara mandiri melakukan pembersihan pohon, karena jumlah petugas juga terbatas," pungkasnya.