Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Komsitun Aisyah Lailatul Febrian (7) asal Bojonegoro ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di waduk kedungbrubus Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Madiun, IDN Times – Pencarian bocah perempuan asal Bojonegoro yang hanyut terseret arus deras selama dua hari akhirnya berujung duka. Komsitun Aisyah Lailatul Febrian (7) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (2/3/2025), sekitar 12 kilometer dari lokasi awal ia hanyut.

1. Terseret arus saat bermain di parit

Komsitun Aisyah Lailatul Febrian (7) asal Bojonegoro ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di waduk kedungbrubus Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (28/2/2025) siang, saat korban bermain bersama teman-temannya di sebuah parit di Kecamatan Sekar, Bojonegoro. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan air mengalir deras, menyeret korban hingga terbawa ke bantaran sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, menjelaskan bahwa pihaknya turut membantu pencarian korban atas permintaan BPBD Bojonegoro. "Kami menyisir sekitar Waduk Kedungbrubus, Kecamatan Pilangkenceng, hingga akhirnya korban ditemukan," ujarnya.

2. Ditemukan 12 kilometer dari lokasi awal

Komsitun Aisyah Lailatul Febrian (7) asal Bojonegoro ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di waduk kedungbrubus Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Upaya pencarian intensif dilakukan selama dua hari sebelum korban akhirnya ditemukan pada Minggu pukul 09.30 WIB. Saat ditemukan, bocah malang itu masih mengenakan kaos warna pink. 

"Korban memiliki ciri-ciri kulit sawo matang dan rambut lurus," tambah Boby.

3. Jenazah dibawa ke rumah duka

Komsitun Aisyah Lailatul Febrian (7) asal Bojonegoro ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di waduk kedungbrubus Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk proses visum di puskesmas sebelum dimakamkan. Tragedi ini menjadi pengingat bagi para orang tua untuk lebih waspada terhadap anak-anak yang bermain di area berisiko, terutama saat musim hujan.

Editorial Team

EditorRiyanto