Pasuruan, IDN Times - Bocah berusia 7 tahun, Muhammad Haidar Mustofa, meninggal dunia setelah dianiaya oleh tetangganya sendiri, M Affandi (32), di Dusun Areng-Areng Selatan, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Peristiwa tragis ini terjadi di teras rumah korban pada Sabtu (9/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno mengatakan, pelaku menghampiri korban yang sedang bermain, tiba-tiba pelaku memukulkan sebilah gancu atau belencong ke kepala korban. Kekerasan ini menyebabkan korban tersungkur dan bersimbah darah.
"Terlapor memukulkan sebuah pecuk (gancu) tersebut ke arah kepala korban, yang mengakibatkan korban tersungkur dan mengeluarkan darah di lantai depan rumah," ujarnya, Senin (11/8/2025).
Paman korban yang melihat kejadian itu segera menolong dan melarikan Haidar ke RSUD Bangil. Namun, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.
"Sesampainya di RSUD Bangil korban dinyatakan meninggal dunia," terang Joko.
Setelah kejadian, warga melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pelaku dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif di balik penganiayaan keji tersebut. Pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka karena polisi sedang menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan. "Nunggu hasil pemeriksaan (kejiwaan). Masih belum di periksa," katanya.
Tewasnya Haidar memicu kemarahan warga dan keluarga korban. Pada malam hari setelah pemakaman, sekelompok warga mendatangi dan merusak dua rumah milik pelaku dan keluarganya.
Kepala Desa Sambisirah, Abdul Rokhim, amukan massa menghancurkan tiga sepeda motor dan bangunan rumah. "Habis pemakaman ada penggerebekan di rumah katena emosional tinggi. Setelah itu info dari masyarakat pada malam hari kurang lebih di atas jam 12 menghancurkan beberapa sepeda kalau nggak salah ada 3 sepeda yang dihancurkan," jelasnya.
Saat perusakan terjadi, rumah-rumah tersebut dalam keadaan kosong. Seluruh penghuni, termasuk pelaku dan keluarganya yang berjumlah tiga orang, telah mengungsi ke tempat lain.
"Sudah pergi semua. Sudah diungsikan entah lokasinya dimana saya kurang tahu. (Penghuni dua rumah) tiga orang," pungkasnya.