Surabaya, IDN Times - Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran Sidoarjo yang ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu akan dibangun ulang oleh pemerintah. Namun, berapa besar biaya yang dibutuhkan masih belum diketahui.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penegasan pembangunan ulang ponpes itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo saat berkunjung ke Ponpes Al Khoziny pada Senin (6/10/2025). Kementrian PU lah yang akan membangun gedung tersebut.
"Saya rasa dari Pak Menteri PU sudah datang, waktu itu saya menemani, Insyaallah Menteri PU akan turun untuk untuk melakukan beberapa rekonstruksi dari pembangunan ulang seperti yang pernah disampaikan pada saat ke pesantren," ujarnya di Surabaya, Jumat (10/10/2025).
Saat ditanya berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan Ponpes tersebut, Khofifah belum bisa memastikan. Sebab hal itu adalah ranah dari Mentri PU.
"(Biaya pembangunan Ponpes Al Khoziny) tanya ke Menteri PU ya Mbak," tegas Khofifah.
Sebelumnya, Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan bahwa pihaknya akan membangun ulang Ponpes Al Khoziny menggunakan dana APBN. Pihaknya juga membuka peluang bagi pihak swasta yang ikut membantu.
Walau demikian, Dody masih menghitung biaya pembangunan tersebut. Sebab, disebut-sebut biaya pembangunan ulang lebih murah dibanding perbaikan gedung.
"Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah. Insya Allah cuman dari APBN ya, tapi tidak menutup kemungkinan nanti kalau juga ada bantuan dari swasta. Cuma sementara waktu dari APBN," ujarnya di Jakarta.
Dody menjelaskan, secara kelembagaan pengelolaan ponpes selama ini berada di bawah Kementerian Agama. Namun karena kondisi darurat, Kementerian PU mengambil peran langsung untuk menangani ponpes yang dinilai rawan.
Sebagai langkah cepat, sejak awal pekan kementerian tersebut telah membuka layanan hotline nasional yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan kondisi bangunan ponpes. Setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Tim dari teman-teman Ditjen Cipta Karya kan ada di seluruh Indonesia, sehingga hopefully kita bisa cepat mengerjakannya untuk seluruh Indonesia," paparnya.
Seperti diketahui, tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025) lalu saat para santri sedang melaksanakan salat asar. Gedung yang ambruk adalah musalah asrama santri putra.
Ada sebanyak 171 orang yang menjadi korban dalam tragedi ini. 104 di antaranya selamat, kemudian 67 meninggal dunia termasuk ditemukan delapan potongan tubuh.