logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (commons.wikimedia.org/IDI)
Menyikapi kekurangan dokter spesialis di Indonesia, Ketua Pengurus IDI Cabang Lamongan, dr Budi Himawan pun angkat bicara, menurutnya saat ini kebutuhan dokter spesialis di Indonesia diakuinya masih kurang dari jumlah penduduk yang ada. Untuk itu, kata Budi, perlu peran serta dari pemerintah untuk mendukung dokter-dokter di Indonesia bisa melanjutkan ke jenjang dokter spesialis salah satunya dengan memberikan biaya.
Budi mencontohkan, di luar negeri saja seorang dokter yang ingin mengambil jurusan spesialis mereka dibiayai oleh negara mereka. Hal itu karena selain mereka belajar menjadi dokter spesialis para dokter di luar negeri itu juga bekerja dan membantu menangani pasien. Tentunya dengan pengawasan dari mentor yang menjadi lokasi mereka belajar. Sehingga banyak dokter spesialis yang dihasilkan.
Sementara hal ini justru bertolak belakang dengan di Indonesia dimana dokter yang ingin mengambil jurusan atau spesialis mereka harus bayar biaya perkuliahan yang tak sedikit biayanya. Karena biayanya tak sedikit, maka para dokter akan berpikir seribu kali melanjutkan ke dokter spesialis.
"Jadi kalau di luar negeri dokter yang ingin mengambil jurusan spesialis mereka dibayar oleh pemerintah karena mereka juga ikut menangani pasien yang sakit itu bedanya dengan negara kita," kata Budi, Selasa (3/1/2023).