Surabaya, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyebut, bencana hidrometeorologi di Jawa Timur (Jatim) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data BNPB mencatat, tahun 2013-2014 terdapat 233 bencana. Kemudian bertambah menjadi 297 bencana selama 2015.
Tak sampai di situ, bencana hidrometeorologi semakin meningkat menjadi 404 bencana pada 2016. Lalu, 434 bencana pada tahun 2017, 455 bencana pada 2018 dan bertambah lagi menjadi 620 bencana pada 2019. WALHI Jatim melihat peningkatan risiko kerentanan bencana disebabkan oleh perilaku antropogenik.
"Salah satu faktor penyumbang perubahan iklim dan kerentanan bencana, memunculkan sebuah keniscayaan bahwa perubahan iklim antropogenik akan meningkatkan beberapa bencana hidrometeorologi dan dampak kesehatan yang terkait," ujar Manajer Kampanye WALHI Jatim, Wahyu Eka dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (2/2/2021).