Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250712-WA0088.jpg
PT PELNI saat melakukan pengecekan keamanan kapal. (Dok. PT PELNI)

Intinya sih...

  • PELNI melakukan pengecekan kapal-kapal setelah insiden KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

  • Direktur Utama PELNI memastikan standar keselamatan dan keamanan serta kesiapan operasional kapal.

  • PELNI menerapkan prosedur keselamatan secara ketat, rutin berlatih drill, dan meningkatkan kualitas layanan untuk memastikan keamanan penumpang.

Surabaya, IDN Times - PT Pelayanan Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) melakukan pengecekan terhadap sejumlah kapal-kapal. Pengecekan tersebut berkaca dari adanya insiden KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) lalu.

Direktur Utama Pelni , Tri Andayani di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya mengatakan, seluruh kapal harus memiliki standart keselamatan dan keamanan. Untuk itu, pihaknya pun melakukan pun rutin melakukan pengecekan kapal.

Salah satu kapal yang diperiksa adalah KM Doronda, Sabtu (12/7/2025). Ia memastikan kapal tersebut memiliki kesiapan operasional dan kepatuhan terhadap standar keselamatan pelayaran.

Dalam sidak ini Tri Andayani memeriksa sejumlah alat keselamatan vital seperti sekoci, liferaft, jaket keselamatan dan Marine Evacuation System (MES). Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan kondisi fasilitas dan peralatan keselamatan selalu siap digunakan dalam situasi darurat.

Anda memastikan bahwa seluruh kapal penumpang Pelni telah menerapkan prosedur keselamatan secara ketat. “Setiap kapal Pelni memiliki muster list yang wajib rutin berlatih drill untuk menjaga kesiapan menghadapi situasi darurat," ujarnya.

Menurutnya, kecelakaan bisa datang kapan saja. Tetapi, yang paling penting adalah bagaimana hal tersebut diantisipasi agar tidak terjadi dan bagaimana cara menanggulangi bila terjadi.

"Hari sial tidak ada di kalender, jadi semua anak buah kapal Pelni harus selalu siap siaga menghadapi situasi darurat dan memastikan keselamatan setiap penumpang. Karena satu nyawa sangat berarti,” tegas Anda.

Sementara itu, Kepala DPA PELNI Fauzi Indrijanto menambahkan, PELNI telah menerapkan safety management certificate. Kegiatan itu yang diantaranya melaksanakan latihan keadaan darurat atau drill dan memastikan seluruh alat keselamatan dalam keadaan prima dan selalu siap digunakan. "Sepanjang tahun ini kami juga workshop keselamatan ke sejumlah kapal penumpang untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian anak buah kapal dalam penanganan situasi darurat," terang Fauzi.

Menurutnya, standar keselamatan adalah prioritas penyedia jasa. “Keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami. PELNI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memastikan setiap perjalanan dengan kapal PELNI berjalan aman, nyaman dan sesuai dengan standar keselamatan internasional,” tambah Anda.

Kepala Cabang Pelni Surabaya, Roni Abdullah, menegaskan bila seluruh alat keselamatan diperiksa dengan baik, maka jika terjadi kecelakaan, adanya korban jiwa bisa diminimalisir. Dengan begitu, masyarakat akan lebih nyaman dan aman.

“Kami meyakini bahwa jika seluruh alat keselamatan diperiksa secara rutin, terawat dengan baik, dan siap pakai, maka bukan hanya aspek keselamatan yang terjamin, tetapi juga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan PELNI akan semakin meningkat. Masyarakat akan merasa tenang dan aman saat memilih PELNI sebagai moda transportasi laut mereka,” ungkap Roni.

Lebih lanjut, Roni menambahkan keselamatan pelayaran juga melibatkan berbagai pihak. Seperti, awak kapal, pengelola pelabuhan, dan otoritas terkait. “Keamanan dan keselamatan pelayaran tidak bisa berjalan sendiri. Ini adalah tanggung jawab bersama, dan kami di Cabang Surabaya akan terus mendorong peningkatan pelayanan, pengawasan, serta pemeliharaan peralatan keselamatan secara konsisten di seluruh kapal yang beroperasi dari wilayah kami,” pungkas dia.

Editorial Team