Begini Sejarah Sound Horeg di Malang

- Sound Horeg di Malang muncul pada awal 2000an
- Istilah Sound Horeg diberikan oleh masyarakat sendiri
- Sound horeg makin menjamur, David jadi makin tertantang
Malang, IDN Times - Sound horeg kini jadi perbincangan panas pro dan kontra di media sosial maupun di tongkrongan. Namun, yang jadi misteri bagaimana sound horeg ini bisa menjadi sangat lekat dengan karnaval di Jawa Timur. Berikut ini sejarah kemunculan Sound Horeg di Malang.
1. Sound Horeg di Malang muncul pada awal 2000an

Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan Laksamana Perwirayuda alias David Blizzard menceritakan jika kemunculan sound horeg sejak kapan memang tidak ada catatan pasti. Tapi di Malang, parade sound itu sudah ada sejak awal 2000an, saat itu merupakan kemunculan sound yang dibawa menggunakan truk. Kegiatan ini dilakukan untuk karnaval menyambut hari kemerdekaan Indonesia, namun saat itu belum dinamai sound horeg.
"Sound ini dulu memang digunakan untuk karnaval, biasanya musik tradisional untuk mengiringi penari waktu pawai. Dulu juga belum ada lampu-lampu seperti sekarang, karena perkembangan zaman itu sekarang sampai ada videtronnya juga," terangnya pada Selasa (22/7/2025).
David mengungkapkan kalau sound jadi kian terkenal luas sejak 2014, perkembangan media sosial kian mengangkat pamor sound. Kemudian muncul juga sound yang dilengkapi subwoofer, sehingga muncul getaran kuat saat dentuman bass.
"Sound itu makin viral itu tahun 2014, karena banyak yang memposting di media sosial juga. Sehingga tidak hanya di Jawa Timur saja yang kenal sound, bahkan sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur," bebernya.
2. Masyarakat yang menamai Sound Horeg

David mengungkapkan kalau bukan mereka yang memberikan Istilah sound horeg, tapi masyarakat sendiri yang memberikan nama tersebut. Hal ini merujuk pada dentuman bass pada subwoofer yang bisa membuat tubuh dan bangun sekitar bergetar.
"Istilah sound horeg itu masyarakat sendiri yang buat, kita ya cuma terima aja. Istilah ini yang sampai sekarang dipakai oleh masyarakat," jelasnya.
Sound horeg ini juga berkembang tidak hanya terbatas pada parade sound yang diangkut dengan truk, kini juga ada Istilah battle sound. Battle sound sendiri ada istilah adu kebolehan sound di lapangan terbuka, sound tidak dibawa berkeliling seperti karnaval, tapi terbatas di satu titik lokasi saja.
"Kalau battle sound ini awalnya dari Banyuwangi, kemudian masuk juga ke Malang. Dulu battle sound ini penilaiannya ya cuma siapa yang paling keras, kalau sekarang lebih kompleks lagi," ungkapnya.
3. Sound horeg bisa untuk kegiatan amal

Perkembangan sound horeg di Jawa Timur membuat bermunculan nama-nama tenar lain seperti Brewok, Team Sotok, hingga Nanda Audio. David mengaku kalau ini tidak membuat ia gentar, justru semakin tertantang untuk bersaing.
"Kalau cuma sendirian gak seru, justru kalau banyak saingan gini jadi makin tertantang untuk berkembang. Selain itu adanya teman-teman lain ini jadi nambah saudara, kadang kalau ketemu kumpul-kumpul seperti saudara sendiri," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan dengan semakin banyaknya pengusaha sound horeg ini juga banyak kegiatan sosial yang bisa dilakukan. Ia mengungkapkan jika mereka sering mengadakan acara sound horeg dengan pengusaha lainnya untuk kegiatan amal.
"Contohnya kemarin di Gondanglegi kita ada acara sound untuk santunan anak yatim. Kegiatan kita yang seperti ini justru jarang diangkat oleh media," pungkasnya.