Sidoarjo, IDN Times - Basarnas akhirnya mengizinkan perwakilan wali santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo untuk meninjau area evakuasi korban, Jumat (3/10/2025). Hal ini setelah sejumlah wali santri sempat memaksa masuk ke area yang dipenuhi bangunan runtuh itu.
Pantauan IDN Times di lapangan, sempat terjadi bersitegang antara wali santri dengan petugas Tim SAR gabungan. Wali santri memaksa untuk masuk ke area TKP.
Wali santri menganggap bahwa kerja Tim SAR untuk melakukan evakuasi sangat lambat. Sementara, keluarga mereka belum juga terevakuasi dari reruntuhan bangunan.
"Kami sudah tahu risiko semuanya, kita bukannya tidak percaya sama bapak, tahu pak sudah dari berapa hari ini masih belum bekerja. Soalnya adek saya ada di situ," ujar salah satu wali santri.
Lalu, sejumlah petugas mencoba untuk mencegah wali santri masuk ke area TKP. Petugas meyakinkan wali santri bahwa area tersebut berbahaya. "Semua di sini itu harus menggunakan alat atau pakaian keamanan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Basarnas Surabaya, Nanang mengatakan, ia membolehkan wali santri untuk ikut melihat proses evakuasi. Namun, yang diperbolehkan ke TKP hanya perwakilan saja, tidak semuanya.
"Ya, itu mungkin kalau pun mereka harus ke lokasi mungkin nanti akan perwakilan lah ya, perwakilan tidak kemudian semuanya ke sana. Tapi perwakilan-perwakilan tidak ada masalah," pungkas Nanang.