Image by Jan Vašek from Pixabay
Kepala Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) Banyuwangi Samsudin menambahkan, transaksi nontunai menguntungkan pemerintah karena kualitas pengendalian internal meningkat.
”Bisa menghasilkan posisi kas real time sekaligus mendukung accrual basis keuangan pemda, di mana Banyuwangi adalah salah satu daerah pertama yang menjalankan sistem accrual sejak 2014,” tutur Samsudin.
Syamsudin mengatakan, dari sisi penerimaan, sejumlah langkah dilakukan untuk mewujudkan transaksi nontunai. Pembayaran pajak, misalnya, bisa dilakukan melalui situs pemda. ”Kita juga punya aplikasi untuk memonitor pajak restoran, hotel, dan sebagainya secara harian, bulanan, tahunan,” tuturnya.
Samsudin juga mengusulkan penyederhanaan pertanggungjawaban dalam transaksi nontunai.
”Selama ini masih kurang efisien, karena bukti elektronifikasi transaksi pemda harus tetap dilengkapi dokumen fisik manual. Kalau penyederhanaan SPJ dilakukan, kita bisa hemat belanja penggandaan hingga 30 persen, efisiensinya bisa ratusan juta,” ujar Syamsudin