Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Xgo, Pendiri Serikat Mural Surabaya. IDN Times/Jovanka Okta

Surabaya, IDN Times – Seminggu belakangan banyak beredar karya seni berupa street art seperti mural dan grafiti yang berisi kritik pada pemerintah. Karya seni tersebut kemudian dihapus dengan berbagai alasan.

Di Pasuruan misalnya, mural bertuliskan ‘Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit’ dihapus lantaran dinilai melanggar Pasal 19 Peraturan Daerah Pasuruan Nomor 2 tahun 2017 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Nasib sama juga dialami mural bergambar "Jokowi: 404 Not Found" di Tangerang. Penghapusan ini pun menuai komentar dari para pegiat seni mural. 

1.Kalau gak paham artinya, jangan langsung dihapus

Mural 404 Not Found di Baru Ceper Tangerang. (Facebook.com/Djono W Oesman)

Pendiri Serikat Mural Surabaya, Xgo menyayangkan penghapusan itu. Menurutnya, langkah tersebut tak berdasar. 

“Mengapa harus langsung dihapus? Padahal kan kita tidak tahu sebenarnya makna apa yang ingin disampaikan si pembuat street art,” ujar Xgo, pendiri Serikat Mural Surabaya, saat berbincang dengan IDN Times, Jumat, (21/8/2021).

2. Ia menyebut street art bukan merusak, malah mempercantik

Editorial Team

Tonton lebih seru di