Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi banjir (pexels.com/Connor McManus)
ilustrasi banjir (pexels.com/Connor McManus)

Intinya sih...

  • Banjir menerjang Kabupaten Jember, Senin (15/12/2025), warga dievakuasi ke lokasi aman dengan membawa ternak sapi dan kambing.

  • Intensitas air naik sekitar pukul 18.00 di Dusun Krajan, Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji akibat hujan tinggi dan kiriman air dari sungai Bedadung dan Kali Dinoyo.

  • Puluhan sapi dan kambing dievakuasi karena khawatir banjir semakin besar, juga ada ibu hamil yang dievakuasi ke Puskesmas karena rumahnya terendam banjir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jember, IDN Times - Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Jember, Senin (15/12/2025) menimbulkan kepanikan warga. Banyak warga dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, termasuk membawa binatang ternaknya.

Di Dusun Krajan, Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji, sejumlah warga membawa sapi dan kambingnya. Puluhan ternak tersebut dievakuasi karena khawatir banjir semakin tinggi dan membahayakan ternak.

Di Dusun Krajan sendiri, intensitas air baru naik sekitar pukul 18.00, setelah kawasan kota hujan dengan intensitas tinggi. Air kiriman melalui sungai Bedadung dan Kali Dinoyo membuat sejumlah kawasan di Rambipuji turut terdampak banjir.

Adi Widianto, Kepala Dusun Desa Nogosari menuturkan puluhan sapi dan kambing dievakuasi karena kandangnya berada dekat aliran air yang deras. Warga secara mandiri dan saling bantu memindahkan ternak ke tempat aman.

"Sekitar pukul 09.00 malam itu air terus naik dan masuk rumah warga. Terus mulai evakuasi termasuk ternak karena khawatir banjir makin besar, sampai tengah malam mindain sapi-sapi," jelas Adi, Selasa (16/12/2025).

Adi juga menceritakan, seorang ibu hamil dievakuasi ke Puskesmas karena rumahnya turut terendam banjir. Proses evakuasi ibu hamil berlangsung sekitar pukul 01.00 dini hari setelah ketinggian air semakin meningkat.

"Bukan karena mau melahirkan, tapi dari pada takut bahaya, di Puskesmas kan jauh dari titik banjir," tambah Adi.

Aparat Desa bersama RT/RW melakukan siaga hingga menjelang pagi. Ketinggian air mulai surut sekitar pukul 04.30 dan pagi nya warga mulai membersihkan rumah dari sisa-sisa lumpur dan air yang masuk rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team