Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Idntimes.com
Bangka kucing hutan yang awalnya diduga harimau. (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • BPBD Kabupaten Lumajang memastikan bangkai yang diduga harimau adalah kucing hutan.

  • Banyak satwa tewas akibat erupsi Gunung Semeru, termasuk ternak warga.

  • BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau warga untuk tidak memviralkan informasi tidak benar terkait bencana.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lumajang, IDN Times - Beredar video yang memperlihatkan bangkai diduga macan yang tewas akibat erupsi Gunung Semeru. Video ini menjadi viral setelah diposting akun Instagram @bocor.lumajang dengan 283 ribu kali ditonton, mendapat 11 ribu like, 658 komentar, 257 repost, dan 2.631 kali dibagikan.

1. BPBD Kabupaten Lumajang memastikan jika bangkai itu adalah kucing hutan

Bangka kucing hutan yang awalnya diduga harimau. (IDN Times/Istimewa)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno menyampaikan jika ia telah melihat video tersebut. Pihaknya juga telah mendatangi langsung lokasi penemuan bangkai diduga harimau tersebut. "Lokasinya di sekitar Curah Kobokan, kondisinya sudah membusuk dan setengah tenggelam (pasir lahar dingin). Tapi itu bukan (harimau), tapi kucing hutan," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (25/11/2025).

2. Banyak satwa yang ditemukan tewas akibat erupsi Gunung Semeru

Bangka kucing hutan yang awalnya diduga harimau. (IDN Times/Istimewa)

Satriyo menjelaskan jika memang ada banyak satwa yang tewas akibat erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025). Pasalnya banjir lahar dingin sangat dahsyat menerjang sekitar aliran sungai hingga rumah warga.

"Tidak hanya hewan liar saja, ternak warga juga banyak yang tidak selamat saat erupsi itu. Jadi petugas banyak menemukan bangkai hewan di sekitar Curah Kobokan," bebernya.

3. BPBD Kabupaten Lumajang minta warga tidak memviralkan informasi tidak benar

Material lahar dingin yang menerjang Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Satriyo meminta masyarakat untuk tidak memviralkan kabar-kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Pasalnya hal ini akan menyebabkan kebingungan di internet.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak mendekati sekitar lokasi bencana hanya untuk membuat video. Karena sangat berbahaya, masih ada potensi terjadi bencana susulan," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team