Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesawat milik maskapai Super Air Jet usai mendarat di Bandara Internasional Dhoho Kediri. IDN Times/ istimewa
Pesawat milik maskapai Super Air Jet usai mendarat di Bandara Internasional Dhoho Kediri. IDN Times/ istimewa

Intinya sih...

  • Wakil Gubernur Jawa Timur mendorong perhatian serius terhadap Bandara Dhoho Kediri yang sepi.

  • Bandara ini memiliki potensi besar untuk mendukung pemberangkatan umrah dari wilayah Mataraman dan sekitarnya.

  • Bandara Dhoho diproyeksikan sebagai bandara penopang vital selama masa perbaikan Bandara Internasional Juanda.

  • Wagub Jatim mendorong afirmasi dan perhatian serius terhadap Bandara Dhoho Kediri yang sepi.

  • Potensi besar untuk pemberangkatan umrah dari wilayah Mataraman dan sekitarnya di Bandara Dhoho.

  • Bandara Dhoho diproyeksikan menjadi penopang vital selama perbaikan Juanda dengan konektivitas jalan tol Kediri–Kertosono dan Kediri–Tulungagung.

Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mendorong adanya perhatian serius terhadap Bandara Dhoho Kediri. Pasalnya, bandara yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sepi.

Wagub Emil pun ingin ada optimalisasi terhadap bandara tersebut. "Harus ada afirmasi, harus ada keberpihakan, untuk mendorong operasionalnya," kata Emil Dardak saat memberikan keterangan, Rabu (2/7/2025).

Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan bahwa sebenarnya terdapat potensi besar untuk pemanfaatan Bandara Dhoho, terutama dalam mendukung pemberangkatan umrah dari wilayah Mataraman dan sekitarnya. “Yang kita lihat sebenarnya justru punya permintaan yang sangat tinggi adalah untuk pemberangkatan umrah,” bebernya.

Dalam waktu dekat, Bandara Internasional Juanda akan mengalami perbaikan menyeluruh di landasan pacunya. Hal ini diperkirakan akan mengurangi kapasitas operasional Juanda secara signifikan. “Juanda akan diperbaiki total runway-nya, dan akan mengalami pengurangan kapasitas signifikan yang harus ditopang oleh bandara-bandara lain,” jelas Emil.

Oleh karena itu, Bandara Dhoho diproyeksikan akan menjadi bandara penopang vital selama masa perbaikan Juanda. Menurut Emil, momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong pemanfaatan maksimal Bandara Kediri.
Emil juga menambahkan bahwa konektivitas akan menjadi faktor penting untuk mendongkrak minat masyarakat. “Yang tidak kalah penting, bandara ini akan tersambung dengan jalan tol Kediri–Kertosono dan Kediri–Tulungagung," katanya.

"Nah, inilah yang akan juga menjadi konektivitas yang penting untuk membuat bandara ini lebih diminati oleh publik,” pungkasnya.

Editorial Team