Baliho Puan Tersebar di Pengungsian Semeru, Relawan: Melukai Hati Kami

Lumajang, IDN Times - Baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani yang terpasang di sepanjang jalan titik pengungsian Erupsi Gunung Semeru. Keberadaan baliho tersebut pun mendapat respons dari para relawan. Mereka mengatakan bahwa baliho itu melukai hati para relawan yang sudah berjuang membantu masyarakat terdampak di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Salah satu relawan erupsi Semeru, Christian Joshua Pale mengatakan, baliho tersebut memasang wajah Puan dengan latar belakang gambar pengungsi Semeru. Dalam baliho juga tertulis kalimat "Tangismu, tangisku, ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan". Salah satu baliho itu terdapat di jalan menuju Posko Pengungsian Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
"Begitu melihat Baliho-baliho besar dan itu sepanjang Desa Penanggal sampai Lumajang. Dan itu besar-besar, itu saya sendiri sebagai relawan yang melihat langsung kondisi korban, rumah-rumah korban, hewan ternak, saya sendiri itu sedih. Gak layak, gak elok," kata Joshua saat dihubungi IDN Times, Rabu (22/12/2021).
1. Relawan bekerja mati-matian di lokasi bencana
Joshua yang juga merupakan Animals Hope Shelter mengatakan, saat ini kondisi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru sedang berduka. "Sangat tidak elok ketika ada oknum pejabat yang mengambil kesempatan, di saat warga duka, kehilangan sanak saudara, orang terdekat, harta benda, masih dalam keadaan hati masih hancur banget," katanya.
"Saya sudah di Semeru sejak hari ke tiga pasca erupsi. Rencananya sore nanti tim kami bergeser pulang, sewa satu truk untuk bawa hewan yang kami rescue," katanya.
Joshua mengaku melihat sendiri bagaimana kerja relawan di lapangan. Mereka harus berkejaran dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dari hulu Semeru.
"Karena jujur saya ada di titik zona hitam, dan itu yang berjibaku TNI AL, Sabhara Tim ACT, PMI dan lain-lain, Itu yang benar-benar kerja tulus, luka hati mereka. Demi mengejar kekuasaan, tega banget melukai, hati masyarakat yang sedang tertimpa musibah," ia menambahkan.
"Melihat baliho itu rasanya ingin saya robohkan, boleh gak sih," katanya.