Madiun, IDN Times – Warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang petani di area lahan tebu pada Senin (18/8/2025). Korban diketahui bernama Heri Budiono (50), warga Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tebang tebu.
Bakar Lahan Tebu, Petani di Madiun Meninggal Terjebak Asap Tebal

Intinya sih...
Kronologi kejadian: Petani tebu Heri Budiono ditemukan meninggal setelah terjebak asap tebal saat membersihkan lahan bekas tebangan.
Diduga terjebak asap: Polisi menduga Heri terjebak asap akibat pembakaran lahan di sekitar lokasi tebangan tebu.
Evakuasi dan pemeriksaan: Jenazah dievakuasi untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis dan ahli forensik sebagai peringatan bagi masyarakat.
1. Kronologi kejadian
Kapolsek Dolopo, AKP Nuryadi, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa kejadian bermula dari istri korban melapor ke Polsek Dolopo lantaran suaminya tak kunjung pulang sejak Minggu (17/8/2025).
"Istri almarhum melapor bahwa sejak kemarin suaminya tidak pulang. Dari keterangan, korban terakhir berangkat dari rumah pukul 08.00 menuju lokasi tebangan tebu,” ujar AKP Nuryadi.
2. Diduga terjebak asap
Polisi bersama petugas gabungan kemudian melakukan pencarian di area terakhir korban terlihat. Dari keterangan saksi, diketahui sebelumnya ada aktivitas pembakaran lahan di sekitar lokasi.
Saat penyisiran, tim menemukan sesosok jenazah di antara lahan tebu yang telah ditebang. Dugaan sementara, korban sedang membersihkan lahan bekas tebangan dengan cara membakar ilalang. Namun, api merembet akibat tiupan angin. Heri diduga berusaha memadamkan api, tetapi justru terjebak asap pekat hingga akhirnya meninggal dunia.
"Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan luka bakar pada tubuh korban. Sepatu, pakaian, hingga rambut korban masih utuh. Dugaan awal, korban meninggal akibat menghirup asap tebal. Apalagi saat ditemukan, sepatu boot milik korban tersangkut di batang tebu yang sudah dipotong, sehingga kemungkinan besar ia terjatuh dan sulit menyelamatkan diri,” terang AKP Nuryadi.
3. Evakuasi dan pemeriksaan
Evakuasi korban dilakukan bersama tim Damkar, BPBD, dan Inafis Polres Madiun. Jenazah kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis dan ahli forensik.
Peristiwa tragis ini menjadi peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan pembakaran lahan, terutama di musim kemarau. Api yang merembet tidak hanya berpotensi menimbulkan kebakaran besar, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa.