Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bahlil Usul Ubah Sistem Politik, Dukung Koalisi Permanen Prabowo

Bahlil saat pidato pembukaan Musda XI Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5/2025). (Dok. YouTube Golkar Jatim TV)

Surabaya, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyebut Partai Golkar mengusulkan perubahan sistem politik di Indonesia demi stabilitas negara. Hal itu disampaikan Bahlil saat pidato membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5/2025). Dalam pidatonya, Bahlil mengatakan, sistem Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia saat ini telah membuat banyak pihak pusing. Kotestan harus berlomba-lomba seperti penyu, hingga mengorbankan banyak pihak.

"Sistem Pemilu kita yang sudah pernah kita cetuskan, hari ini bapak ibu yang jadi wali kota, menang saja dadanya masih sesak, apalagi kalah, yang menjadi anggota DPR saling berlomba seperti penyu, teori politik penyu," ujarnya. "Jadi gak pusing teman mau di bawah yang penting kepala dia dulu yang di atas, nanti kalau sudah sampai di finish baru liat ada kawan yang sudah mati, sampai kapan sistem politik seperti ini kita pertahankan," imbuh Bahlil.

Bahkan, menurutnya setelah Pemilu pun ketegangan politik masih terjadi. Banyak pihak yang terpecah belah karena pesta demokrasi tersebut.

"Setelah Pilkada banyak tetangga yang tadinya masih rukun sudah gak bicara, bahkan ada yang menikah 20 tahun udah punya anak cerai gara-gara pilihannya berbeda, setiap pilpres, pilgub juga demikian," jelasnya.

Atas hal itu, Bahlil menyebut Golkar harus menginisiasi perubahan konsep sistem politik di Indonesia.  Sistem politik yang dimaksud adalah adil dan sesuai dengan kultur budaya masyarakat.

"Saya pikir Golkar harus menginisiasi untuk terjadinya konsep perubahan sistem politik yang adil dan baik untuk kultur masyarakat Indonesia," terang Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ini.

Ia bahkan telah membicarakan gagasannya itu ke beberapa partai koalisi, salah satunya dengan Partai Gerindra.

"Ini yang kita sedang lakukan dan saya sudah membicarakan ini dengan beberapa partai koalisi terutama Gerindra," sebut Bahlil.

Menurut Bahlil, sebuah negara membutuhkan stabilitas politik. Hal ini agar pembangunan yang direncanakan berjalan dengan baik.

"Tidak akan mungkin sebuah negara akan melakukan pembangunan secara baik tanpa stabilitas," terang dia.

Terlebih saat ini kondisi geopolitik di dunia juga sedang tidak baik-baik saja. Mulai dari perang Palestina dengan Israel, Ukraina dengan Rusia, hingga ketegangan antara India dengan Pakistan.

"Kita lihat geopolitik sekarang tidak penuh kepastian, perang anatara Ukraina sama Rusia, perang antara Palestina dan Israel, kemarin kita dipertontonkan lagi antara India dan Pakistan, perang dagang yang terjadi, ini semua melahirkan stabilitas yang tidal aman," ungkapnya.

Selain itu, Golkar juga menginisiasi adanya koalisi permanen. Koalosi permanen tersebut untuk mendukung Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

"Dalam perspektif itu kami dari Golkar berpandangan untuk kita menginisiasi adanya koalisi permanen yang kuat kepada pemerintahan Prabowo dan Mas Gibran ke depan, supaya ini bisa stabil," terangnya.

Ia menegaskan akan selalu konsisten mendukung Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pihaknya akan selalu menyukseskan program-program Prabowo-Gibran.

"Ini posisioning Partai Golkar, kenapa karena kita sudah memutuskan di Munas, Munas sudah kita putuskan bahwa mendukung pemerintahan yang ada, khususnya ada empat program yang selalu saya ulang-ulang, MBG, hilirisasi, swasembada pangan dan swasembada energi," pungkas dia.

Share
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us