IDN Times/Mohamad Ulil Albab
Salah satu eksportir sekaligus industri serat dan bubuk sabut kelapa, PT Sumber Makmur Mulya telah mengekspor produknya sejak tahun 2016.
Serat kelapa (Cocofibre) diekspor ke Tiongkok untuk menjadi bahan baku jok mobil dan matras, sementara bubuk sabut kelapa (cocopeat) dieksplor ke Korea untuk pupuk kompos dalam media tanam.
Manager PT Sumber Makmur Mulya, Abdul Haris menjelaskan, produksi dan ekspor serabut serta serbuk kelapa sudah dilakukan sejak tahun 2016 dengan total 20 kontainer per bulannya. Saat ini di tahun 2019 pihaknya sudah bisa memproduksi hingga 40 kontainer per bulan. Masing masing kontainer memiliki berat rata rata 16,5 ton.
"Bahannya 70 persen ambilnya dari Banyuwangi, dari pengepul kelapa, kita beli sabutnya. Kalau dulu mereka kesulitan jualnya kemana, ada yang bisa menerima untuk pembuatan kerajinan seperti keset, tapi jumlahnya terbatas, sekarang kita serap," kata Haris.
Selain Banyuwagi, bahan sabut kelapa juga diambil dari Bali. Bahan sabut kelapa sebelum diekspor terlebih dahulu dilakukan proses penggilingan untuk memisahkan serat dan serbuknya. Tiap 10 kilogram sabut kelapa menghasilkan 1 kilogram serat sabut kelapa.
"Cocopeatnya (serbuk) perbandingan 40-60 persen, lebih banyak serbuknya," katanya.