Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Atasi Ternak Sakit, Peternak di Kota Malang Beri Jamu Tradisional

Peternak di kawasan Sanan, Kota Malang sedang memberikan jamu kepada ternaknya. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Puluhan hewan ternak sapi di kawasan Sanan, Kota Malang mendadak sakit. Berdasarkan ciri-ciri yang tampak, ternak tersebut terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ternak tersebut tampak lesu dan tidak mau makan. Kondisi tersebut sempat membuat panik para peternak. Pasalnya, sehari sebelumnya, ternak mereka masih dalam keadaan sehat dan tidak ada tanda-tanda sakit. Di wilayah Sanan sendiri total terdapat lebih dari 100 ekor sapi.

1. Peternak berikan jamu tradisional

Peternak sedang menyuapi sapi yang terinfeksi PMK. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah mengetahui kondisi tersebut, para peternak kemudian membuatkan jamu tradisional. Jamu tradisional yang disiapkan adalah campuran kunyit, asam dan gula jawa. Pemberian jamu sendiri dilakukan sambil memperhatikan perkembangan kesehatan sapi. 

"Jadi jamu itu diberikan agar sapi bisa sehat kembali. Karena kalau sapi tidak sehat biasanya tidak mau makan," urai Indra, salah satu peternak di kawasan Sanan, Kamis (26/5/2022). 

2. Sapi disuapi agar mau makan

Beberapa sapi milik peternak di kawasan Sanan, Kota Malang yang terindikasi terinfeksi PMK. IDN Times/Alfi Ramadana

Sementara itu, Muji peternak lain menyebut bahwa ketika sapi sakit, kecenderungannya memang tak mau makan. Bahkan dari mulut sapi selalu keluar lendir. Untuk mengatasi hal itu, peternak mau tidak mau harus menyuapi sapi mereka. 

"Kalau tidak disuapi, sapi ini tidak mau makan. Karena itu, jalan satu-satunya ya disuapi seperti ini," katanya. 

Muji menyebut bahwa memang tidak semua ternak telaten merawat saat sapinya sakit. Sejumlah peternak bahkan memilih menjual sapi mereka meskipun saat ini harganya sedang anjlok. Namun, mereka tetap memilih menjualnya lantaran khawatir ternaknya justru akan mati karena tidak bisa merawatnya. 

"Kalau saya memutuskan untuk tetap dirawat saja. Sambil tetap berusaha untuk diobati," sambungnya. 

3. Harga jual sapi anjlok

Harga sapi tahun ini cenderung mengalami penurunan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Saat ini, harga sapi memang cenderung anjlok setelah wabah PMK melanda. Normalnya satu ekor sapi bisa dijual kisaran Rp20-25 juta per ekor tergantung pada kualitas dan besar kecilnya sapi. Tetapi saat ini para pembeli hanya berani menawar kisaran Rp 15 juta saja. 

"Kalau pemiliknya takut biasanya harga segitu dikasihkan. Kalau dihitung-hitung ya murah sekali," tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us