Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Arum Sabil Jadi Ketua DPD HKTI Jatim, Fadli Zon Ingin Pertanian Maju

Pengurus HKTI saat berfoto bersama, Rabu (2/10/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Pengurus HKTI saat berfoto bersama, Rabu (2/10/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Arum Sabil resmi dilantik sebagai ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Jawa Timur periode 2024-2029. Arum Sabil dilantik langsung oleh Ketua Umum DPN HKTI, Fadli Zon di Hotel Vasa Surabaya, Rabu (2/9/2024). 

Hadil dalam pelantikan tersebut, calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa. Ia hadir sebagai Ketua Dewan Penasihat DPD HKTI Jatim. 

Dalam Sambutannya, Fadli mengatakan, dengan dilantiknya Arum Sabil sebagai Ketua DPD HKTI Jatim, dia berharap agar pertanian di Jawa Timur semakin maju. Harapan tersebut sejalan dengan apa yang dicita-citakan pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk bisa berdaulat secara pangan, berdaulat dan bisa swasembada.

"Tentu saja itu membutuhkan dukungan dari para petani, kemajuan pertanian di Jawa Timur. HKTI Jawa Timur saya rasa sangat penting sebagai salah satu organisasi yang menghimpun petani dan sektor pertanian," ujar Fadil. 

Selain itu, Fadli juga menyampaikan soal trobosan yang harus dilakukan oleh HKTI agar Indonesia tidak bergantung pada produk impor. Selain bekerjasama dengan pemerintah, HKTI juga harus bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hingga pengusaha. 

"Sebagai contoh misalnya, apa sih yang diperlukan supaya dari produksi itu efisien menghasilkan padi, perlu ada combine harvester supaya bisa meminimalisir beras dengan broken yang tinggi," pungkas dia.  

Sementara itu, Arum Sabil mengatakan, salah satu permasalahan pertanian di Jawa Timur adalah hasil panen yang melimpah tetapi tidak memiliki nilai jual yang baik. Sehingga, dalam hal ini diperlukan sinergi dengan berbagai pihak. 

"Tidak punya nilai jual yang baik itu apakaha karena tidak efisien atau memang ada produk-produk yang masuk ke Indonesia itu dumpling, atau sengaja dijual murah, tapi ada by desain dibalik itu," ungkap Arum. 

Oleh karena itu penting untuk melakukan proteksi dan promosi terhadap pertanian di Jawa Timur. Proteksi misalnya, bagaimana petani tidak terjebak pada pupuk atau pestisida palsu. Sementara promosi dilakukan dengan mengenalkan produk pertanian dan peternakan, bukan hanya kualitas yang bisa bersaing tapi juga sehat dikonsumsi. 

"Karena kita bukan hanya menyediakan ketersediaan pangan, bagi kita keluarga dan masyarakat tapi bagaimana pangan itu disiapkan kesehatan dan kehalalan," pungkas Arum.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
Zumrotul Abidin
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us