Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Antrian masyarakat membeli beras murah di pasar Besar Ngawi. IDN Times/ Riyanto
Antrian masyarakat membeli beras murah di pasar Besar Ngawi. IDN Times/ Riyanto

Ngawi, IDN Times - Puluhan warga terlibat kericuhan saat mengantre membeli beras murah SPHP di Pasar Besar Ngawi, Jawa Timur, pada Senin (26/2/2024) pagi. Keributan terjadi setelah ada seorang pedagang dari luar pasar merobek-robek daftar antrean warga.

1. Daftar antrean warga beli beras tiba-tiba dirobek

Daftar antrian warga yang membeli beras yang dirobek oleh oknum pedagan. IDN Times/ Riyanto

Warga yang sudah mengantre sejak menjelang subuh itu pun marah dan tidak terima dengan tindakan pedagang tersebut. Mereka merasa dirugikan dan tidak bisa mendapatkan beras murah.

Diduga pedagang itu marah karena takut tidak kebagian beras dalam jumlah banyak dan ingin menjualnya kembali dengan harga tinggi.

"Saya ini kan orang tidak punya, Pak. Saya beli itu untuk makan, tidak dijual lagi. Lalu saya belum subuh sudah antre, anak saya tidurkan di lantai. Tiba-tiba ada orang datang marah-marah merobek-robek daftar antrean," kata Suparti salah satu warga yang antri.

Warga lainya, Sumadi, menambahkan, jika dirinya antre sejak pagi, bukan barang yang kita antrikan. "Tiba-tiba ada orang itu marah-marah merobek daftar antrean, mungkin takut tidak kebagian."

2. Harga beras di Ngawi tembus Rp18 ribu

Antrian warga Ngawi membeli beras di pasar besar. IDN Times/ Riyanto

Kericuhan berhenti setelah kios beras dibuka, puluhan warga langsung berebut kupon yang dibagikan oleh pedagang.

Pedagang tampak kewalahan karena banyaknya warga yang ingin membeli beras murah dengan harga Rp54.500 per kemasan 5 kilogram tersebut jumlahnya terbatas.

Para warga, yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga, rela berebut karena harga beras premium saat ini mencapai Rp18.000 per kilogram.

3. Beras murah semakin hari semakin sulit didapat

Antrian warga Ngawi membeli beras di pasar besar. IDN Times/ Riyanto

Warga mengaku semakin hari mereka semakin kesulitan mendapatkan beras untuk makan. Meski sudah mencari ke kios hingga pasar, beras tetap sulit mereka dapatkan.

"Katanya ada oprasi pasar beras murah dari Bulog mana, hingga hari ini tidak ada. Kasian kami harus cari beras terus begini. Ditambah musim panen di Ngawi masih lama, sebulan lagi," keluh Sikem.

Warga meminta keseriusan pemerintah dalam menyediakan pangan murah bagi rakyat. Segera gelar oprasi pasar di masing masing kecamatan hingga desa desa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRiyanto