Surabaya, IDN Times - Ditreskrimum Polda Jatim tengah mendalami motif pembunuhan Faradillah Amelia Najwa (20), Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UMM). Ada dua kemungkinan kedua pelaku yakni Bripka AS dan SY membunuh Faradilah, yakni sakit hati atau motif utang.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan dari dua tersangka. Sebab, berdasarkan pemeriksaan sebelumnya, terdapat perbedaan di antara keduanya.
"Jadi hari ini kita konfrontir lagi ya. Karena ada beberapa keterangan dari kedua tersangka yang berbeda. Jadi harus kita cek lagi," ujarnya, Senin (22/12/2025).
Rencananya, Polda Jatim bakal melakukan rekonstruksi pada Selasa (23/12/2025). Pihaknya akan mendalami bagaimana korban dibunuh hingga jasadnya dibuang di sungai.
"Kita cek relokasi terkait eksekusinya dan cara mereka melakukan dan ide siapa yang membuang, rencana membuang ke sungai tersebut," jelasnya.
Jumhur menuturkan, keterangan sementara, pelaku menghabisi korban karena sakit hati. Ada juga pengakuan ingin memiliki barang korban. Untuk memastikan motif pelaku, pihaknya masih memintai keterangan lebih lanjut.
"Keterangan sementara ya bilang sakit hati, ada juga terkait ingin memiliki barang gitu. Makanya masih kita dalam keterangannya supaya pas gitu motifnya," ungkap dia.
Sejauh ini, Direskrimum Polda Jatim telah memintai keterangan beberapa saksi. Beberapa pihak, mulai dari teman kuliah korban hingga ibu kos juga telah diperiksa.
"Terkait motif masih kita dalami, kita cross check karena kita juga kemarin melakukan pemeriksaan di kosan. Teman-teman yang kuliah ini juga kita periksa, Ibu kos-nya juga kita periksa supaya nyambung itu semua," pungkasnya.
Sebelumnya, warga Kecamatan Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan, Selasa (16/12/2025) pagi. Mayat perempuan itu ditemukan tergeletak di sungai depan pabrik Satoria.
Jenazah tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat. Warga kemudian melapor ke Polsek Wonorejo. Tak lama, anggota polisi datang untuk melakukan olah TKP.
Kasi Humas Polres Pasuruan IPTU Joko Suseno membenarkan penemuan jenazah tersebut. Ia menyebut, saat ditemukan, korban dalam kondisi telungkup di aliran sungai. “Setelah menerima laporan, petugas langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban,” ujarnya.
Saat ditemukan, korban mengenakan jaket warna hitam, celana panjang warna krem dan helm warna merah mudah. “Posisi kepala korban berada di bawah dan tidak terbawa arus sungai,” katanya.
Atas hal tersebut, polisi telah menangkap dua orang yakni anggota Polres Probolinggo, Bripka AS yang merupakan kakak ipar korban dan SY. Keduanya telah mendekam di Tahanan Polda Jatim.
