Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi musim kemarau (pixabay.com/nike159)

Surabaya, IDN Times - Musim kemarau telah melanda wilayah Jawa Timur (Jatim), menyebabkan sejumlah daerah mengalami kekeringan. Beberapa daerah bahkan telah meminta pasokan air bersih melalui pengiriman atau penjatuhan dari udara.

Permintaan air bersih telah diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Truk-truk yang membawa air bersih pun sudah dikirim ke desa-desa terdampak.

1. Blitar menerbitkan SK tanggap darurat

Ilustrasi kekeringan. (unsplash.com/Md. Hasanuzzaman Himel)

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengakui, bahwa beberapa desa di wilayahnya telah mengalami kekeringan. Salah satu daerah yang serius terdampak adalah Blitar, yang telah menerbitkan status tanggap darurat dan meminta pengiriman air bersih.

“Blitar adalah daerah yang baru saja mengeluarkan SK Tanggap Darurat,” ujarnya saat ditemui usai acara di Hotel Movenpick Surabaya, Selasa (25/6/2024).

2. Pacitan berstatus siaga darurat

ilustrasi kekeringan heatwave (pixabay.com/G.C.)

Gatot juga menyebutkan bahwa Kabupaten Pacitan telah menerbitkan status siaga darurat untuk mengantisipasi kekeringan. Dengan status ini, kekeringan di Pacitan masih dapat diatasi oleh BPBD setempat.

“Pacitan baru mengeluarkan status siaga darurat. Artinya, beberapa wilayah masih memiliki potensi air yang bisa dimaksimalkan terlebih dahulu,” kata Gatot.

3. BPBD Jatim tetap siaga

Ilustrasi pembuatan embung. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Meskipun demikian, Gatot memastikan bahwa BPBD Provinsi Jatim tetap siaga dalam memberikan pasokan air bersih ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan. Ia mengakui adanya potensi kekeringan yang tinggi, mengingat tahun lalu lebih dari 800 desa di Jatim mengalami hal serupa.

“Jika sewaktu-waktu terjadi kekeringan, status Tanggap Darurat akan diterapkan,” ujarnya. “Kami fokus menyuplai air bersih. Tahun lalu, lebih dari 800 desa mengalami potensi kekeringan,” tutupnya.

Editorial Team