Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu. IDN Times/ Istimewa.
Potret warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu. IDN Times/ Istimewa.

Magetan, IDN Times – Warung legendaris milik almarhumah Mbok Yem di puncak Hargo Dalem, Gunung Lawu via jalur Cemorosewu, Magetan, dipastikan akan tetap buka. Keluarga telah menunjuk putra ketiga Mbok Yem, Saelan, sebagai penerus warung yang sudah puluhan tahun melayani para pendaki di ketinggian gunung tersebut.

1. Warung rencananya buka setelah 40 harinya Mbok Yem

Potret warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu. IDN Times/ Istimewa.

Kabar ini disampaikan oleh perwakilan keluarga, Rina Dwi Prayekti, melalui pesan singkat pada Rabu (4/6/2025). Ia menegaskan bahwa warung Mbok Yem tidak akan tutup, seperti yang sempat beredar di media sosial.

"Pak Saelan adalah putra ketiga dari almarhumah Mbok Yem. Beliau akan meneruskan warung setelah peringatan 40 hari meninggalnya Mbok Yem pada 23 April lalu,” jelas Rina.

Rina juga meluruskan informasi yang sempat viral, mengenai pria bernama Muis yang mengumumkan bahwa warung Mbok Yem tutup. “Pak Muis memang disuruh turun oleh keluarga, bukan pensiun seperti yang ramai diberitakan,” tegasnya.

2. Temon, ikon Gunung Lawu, masih di Blora

Potret warung Mbok Yem yang tutup paska meninggal dunia. IDN Times/ Istimewa.

Tak hanya warungnya yang dikenal luas, sosok Mbok Yem juga lekat dengan kehadiran monyet jantan peliharaannya yang bernama Temon. Hewan ini kerap menjadi perhatian para pendaki karena selalu setia menemani Mbok Yem di warungnya.

Namun, pasca wafatnya Mbok Yem, keberadaan Temon sempat menjadi misteri. Rina mengungkapkan bahwa saat ini Temon dibawa oleh seseorang yang tinggal di Blora, Jawa Tengah.

"Kami sedang mengupayakan agar Temon bisa kembali ke Gunung Lawu. Ia sudah menjadi ikon dan daya tarik tersendiri bagi pendaki,” kata Rina.

3. Temon tengah diusahakan kembali

Tangkapan layar vidio viral 6 pria menyatakan pensiun dari gunung Lawu khususnya warung Mbok Yem. IDN Times/ Istimewa.

Menurutnya, pihak keluarga sudah mencoba melakukan mediasi dengan orang yang membawa Temon dan awalnya sepakat untuk mengembalikannya. Namun belakangan, alasan berubah dan orang tersebut mengklaim Temon sebagai miliknya.

"Kami masih berharap Temon bisa dikembalikan. Banyak pendaki yang mencari Temon setiap kali naik ke Lawu,” ujarnya.

Untuk diketahui, Muis merupakan orang yang selama 19 tahun membantu Mbok Yem di warung. Ia sempat menyampaikan kabar melalui media sosial bahwa warung Mbok Yem tutup dan dirinya pensiun, yang kemudian dibantah langsung oleh pihak keluarga.

Kini, warung legendaris itu bersiap buka kembali dengan semangat baru di bawah kepemimpinan generasi penerus, dan semoga segera kembali lengkap dengan kehadiran Temon di puncaknya.

Editorial Team