Universitas Ciputra Dorong Mahasiswa Pakai AI untuk Inovasi Berdampak

- Universitas Ciputra (UC) mendorong penggunaan AI untuk inovasi berdampak
- Rektor dan tiga Wakil Rektor UC menekankan pentingnya kolaborasi, teknologi, dan entrepreneurship dalam pendidikan
- UC akan menggulirkan tiga inisiatif utama: pembelajaran digital transdisipliner, ekosistem employability terintegrasi, dan platform digital terpadu dengan teknologi AI dan VR
Surabaya, IDN Times - Artificial Intellegent (AI) atau kecerdasan buatan menjadi fenomena baru di kehidupan masyarakat. Dunia usaha hingga pendidikan pun harus cepat beradaptasi dengan teknologi yang satu ini.
Adanya AI ini dilirik sebagai peluang oleh jajaran rektorat baru Universitas Ciputra. Mereka di antaranya Rektor Prof Wirawan Endro Dwi Radianto dan tiga Wakil Rektor Astrid, Michael Hery Tera serta Trianggoro Wiradinata.
Wirawan menyatakan UC tetap berpijak pada visi awal pendirian, tetapi kini melangkah lebih futuristik, kolaboratif, dan berbasis teknologi. “Entrepreneurship tidak lagi sekadar bagian dari kurikulum, tetapi menjadi inti dari penelitian dan pengembangan teknologi," tegasnya ditemui di UC, Rabu (2/7/2025).
"Kami mendorong pemanfaatan AI dan big data untuk menciptakan inovasi yang berdampak,” imbuh Wirawan.
Dia menjelaskan selama masa kepengurusannya, dia bersama jajarannya akan menggulirkan tiga inisiatif utama. Pertama, UC Learning Experience, yaitu pembelajaran digital transdisipliner yang melibatkan industri, pemerintah, komunitas, dan media.
Kedua, Ekosistem Employability Terintegrasi yang menyiapkan mahasiswa menjadi entrepreneur maupun profesional siap kerja melalui kurikulum relevan, infrastruktur digital, program magang, dan dukungan kesejahteraan.
Ketiga, Ciputra Education Digital EXperience (CEdX): platform digital terpadu dengan teknologi AI dan VR untuk civitas akademika, alumni, hingga orang tua.
Prof Wirawan menekankan pentingnya mutu pendidikan melalui kurikulum berbasis praktik terbaik dan teknologi, peningkatan kualifikasi dosen, serta akreditasi nasional dan internasional.
Di sisi eksternal, UC memperluas kerja sama global melalui Transnational Education (TNE), pertukaran dosen-mahasiswa, dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti Apple.
“Kepemimpinan ini bukan sekadar transisi administratif, tapi langkah membangun ekosistem pendidikan tinggi yang visioner, berbasis teknologi, dan terhubung secara global,” pungkas Wirawan.