Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-26 at 15.03.51.jpeg
SPPG di Tulungagung yang berhenti beroperasi. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Intinya sih...

  • Permasalahan internal menyebabkan SPPG Panen Resto ditutup sementara

  • Akibat pengunduran diri ahli gizi dan akuntan, SPPG tidak dapat beroperasi

  • SPPG Panen Resto bisa kembali beroperasi jika posisi ahli gizi dan akuntan sudah terisi kembali

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tulungagung, IDN Times - Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG (Makan Bergizi Gratis) atau Satgas MBG Tulungagung menyebut alasan penutupan atau penghentian sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panen Resto. Mitra MBG tersebut ditutup oleh Badan Gizi Nasional (BGN) karena adanya masalah internal. Tenaga ahli gizi dan akuntan mengundurkan diri dari SPPG tersebut. Akibatnya untuk sementara SPPG tidak beroperasi.

1. Ada permasalahan di internal SPPG

SPPG di Tulungagung yang berhenti beroperasi. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Sekertaris Satgas Percepatan MBG Tulungagung, Agus Suswantoro mengatakan peristiwa ini sudah dilaporkan ke BGN saat melakukan kunjungan. Setelah dilakukan pengecekan, SPPG yang memanfaatkan bangunan bekas resto tersebut terjadi permasalahan internal. Tenaga ahli gizi dan akuntan mengundurkan diri sehingga SPPG tidak dapat beroperasi.

"Ya, (SPPG) Panen Resto, setelah kami cek, (operasional) dihentikan sementara karena ada miskomunikasi di internal sehingga menyebabkan ahli gizi dan akuntannya mengundurkan diri. Padahal untuk melaksanakan MBG kan dua staf inti ini kan harus ada," ujarnya, Kamis (2/10/2025).

2. Dua posisi ahli gizi dan akuntan harus ada

SPPG di Tulungagung yang berhenti beroperasi. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Dua tenaga ahli itu wajib ada dalam struktur organisasi SPPG. Ahli gizi bertanggung jawab dalam memastikan pemenuhan kebutuhan makanan bergizi yang seimbang dan aman, sementara akuntan memiliki tugas pokok dan fungsi mengelola keuangan untuk belanja dan sebagainya termauk pengajuan anggaran ke BGN.

"Padahal untuk pelaksanaan MBG pioner ini kan harus ada. Kalau ahli gizi dan akuntannya mengundurkan diri, otomatis tugas pelayanan MBG oleh SPPG tidak bisa dijalankan," tuturnya.

3. Bisa kembali beroperasi jika posisi sudah terisi

Aktivitas di salah satu SPPG di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Agus menerangkan SPPG Panen Resto tersebut bisa kembali beroperasi jika komposisi ahli gizi dan akuntan udah terisi kembali. Ia mengatakan SPPG Panen Resto tetap menjadi bagian dari target pembentukan 90 dapur SPPG di seluruh Kabupaten Tulungagung hingga akhir 2025, sehingga operasionalnya akan segera diberikan apabila prasyarat organisasi internal telah dilengkapi kembali.

"Untuk kapan beroperasinya kami belum tahu pasti, tapi kalau strukturnya sudah lengkap pasti bisa beroperasi lagi," pungkasnya.

Editorial Team