Surabaya, IDN Times - Ada sebanyak enam titik logo Jolly Roger dalam serial anime One Piece yang ditertibkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Enak titik logo yang ditertibkan itu mulai dari bendera hingga gambar mural di paving jalan.
"Ada enam lokasi (yang ditertibkan). Ada yang di paving (dicat One Piece)," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya Tundjung Iswandaru, Selasa (5/8/2025).
Enam titik itu, ada di kawasan Kejawan Putih Gebang, Kecamatan Mulyorejo, di Putat Jaya, Kecamatan Sawahan hingga di Kawasan Tambak Asri, Kecamatan Morokrembangan.
Tunjung menyebut, penertiban telah dilakukan sejak Minggu (3/8/2025). Untuk bendera ia minta turunkan, sementara gambar dipaving, ia minta hapus. "Kita imbau akhirnya bersama-sama dia menurunkan sendiri. Ya diturunkan sama aparat lah ya. Tapi diganti oleh pemilik," jelasnya.
Penertiban tersebut dilakukan karena saat ini momen Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke-80. Sehingga, diharapkan logo One Piece tidak mencederai rasa cinta tanah air.
Ia pun mengimbau warga agar mengibarkan bendera merah putih sebagai bentuk rasa cinta kepada Tanah Air. Terlebih saat ini adalah momen HUT RI Ke-80.
Pihaknya juga mengimbau warga agar tidak terprovokasi dengan lambang lainnya. Pihaknya juga telah mensosialisasikan kepada kelurahan, RT, RW sejak pekan lalu untuk mengantisipasi.
"Tidak mudah terprovokasi memasang logo-logo, lambang-lambang yang kira-kira bisa menimbulkan arti yang negatif. Melalui kecamatan dengan tiga pilar (sosialisasi). Jauh-jauh sebelum ini, minggu kemarin kami sudah menyampaikan untuk mengantisipasi," pungkasnya.
Seperti diketahui, bendera Jolly Roger yang merupakan bendera dalam serial anime One Piece nampak berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo Surabaya. Ada tiga bendera yang berkibar dikawasan tersebut.
Salah satu pemilik bendera, Arif (40) menyebut, bendera itu merupakan bentuk protes diam yang dia lakukan kepada negara atas kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat.
Ibaratnya (bendera One Piece) itu unjuk rasa tapi dengan damai. Dengan cara seperti itu," ujar Arif. "Saya masyarakat kecil git Saya langsung protes ke pemerintah enggak mungkin bisa langsung. Iya. Mungkin di jalan dengan cara seperti ini," imbuh dia.
Menurutnya, ada banyak kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada masyarakat. Kebijakan tersebut seperti pemblokiran rekening yang tidak digunakan selama 3 bulan dan juga soal kebijakan over dimension over load (ODOL).
"Ya mungkin ya lagi viral lah masalah pemblokiran rekening, masalah armada (ODOL) sementara kan saya juga punya armada," ungkapnya.
Sebagai pemilik armada truk, Arif merasa kebijakan ODOL tak pernah berpihak kepadanya. Tarif yang murah tak sebanding dengan muatan yang dibawa. Pemilik armada sepertinya pun merugi.
"Sekarangn kalau pengiriman barang kan harusnya tonasenya akhirnya akan menurun ya. Harga juga kita harus menurun. Kita enggak bisa menaikkan harga semaunya kan. Harusnya pemerintah juga membuat kebijakan, itu cari solusinya gimana," tutur dia.
Arif berharap, lewat protes menggunakan bendera One Piece ini pemerintah merefleksi diri. Terutama saat membuat kebijakan, haruslah berpihak pada rakyat.