Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Kanwil Kemenkum Jatim, Haris Sukamto. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Kepala Kanwil Kemenkum Jatim, Haris Sukamto. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Intinya sih...

  • 6.984 Koperasi Desa Merah Putih Jawa Timur terdaftar di SABH Kemenkum.

  • 82,2% desa dan kelurahan di Jatim sudah terdaftar, 13 daerah tuntas 100 persen.

  • Ada kabupaten/kota dengan progres lambat butuh intervensi, target 100 persen pekan ketiga Juni 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 6.984 Koperasi Desa Merah Putih Jawa Timur (Jatim) telah resmi terdaftar melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum pada Minggu (15/6/2025). Dari jumlah itu, enam kabuparen/kota dinyatakan tuntas.

"Jumlah tersebut setara 82,2 persen dari total 8.494 desa dan kelurahan di Jawa Timur," ujar Kakanwil Kementerian Hukum (Kemenkum) Jatim, Haris Sukamto.

13 daerah yang tuntas antara lain: Ponorogo, Nganjuk, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Malang, Kota Probolinggo, Trenggalek, Kota Madiun, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, dan yang terbaru Kota Blitar.

Sementara itu, beberapa kabupaten/kota lain mencatat progres tinggi dan hanya menyisakan 1–6 berkas untuk mencapai 100 persen. Di antaranya: Jombang (99,7 persen), Jember (99,6 persen), Surabaya (99,3 persen), Bangkalan (98,6 persen), dan Gresik (98,3 persen).

Meski demikian, Haris juga mencatat adanya wilayah dengan progres lambat yang memerlukan intervensi segera. Di antaranya adalah Bojonegoro (10,9 persen), Kota Pasuruan (20,6 persen), Kota Batu (37,5%), dan Kabupaten Pasuruan (41,4 persen).

"Beberapa kendala yang ditemukan meliputi keterlambatan penganggaran, revisi berkas notaris, hingga keraguan pengurus," terang Haris.

“Perlu langkah percepatan dan pendampingan lebih intensif, terutama pada kabupaten/kota yang stagnan,” imbuhnya.

Data tren menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan SABH harian mencapai lebih dari 280 koperasi. Pihaknya optimis untuk mencapai target 100 persen pada pekan ketiga Juni 2025.

Sejumlah strategi percepatan telah diusulkan, termasuk penandatanganan akta secara massal di notaris, audit kelengkapan dokumen secara kolektif, serta intervensi langsung ke daerah prioritas seperti Bojonegoro, Kota Batu, Sampang, dan Situbondo.

"Kami tentu mengapresiasi seluruh mitra kerja kami yang terlibat, mulai dari Pemprov dan Pemkab, Notaris dan Ditjen AHU dengan keandalan sistem yang dimiliki," pungkas Haris.

Editorial Team