45 Desa di Pacitan Rawan Krisis Air Bersih

Pacitan, IDN Times - Sebanyak 45 dari 171 desa di 12 atau seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Pacitan dinyatakan sebagai daerah rawan kekeringan. Potensi krisis air pada musim kemarau tahun ini sama dengan lokasi yang terjadi pada 2018.
"Kalau tahun lalu prediksinya di 28 desa, tapi kejadiannya di 45 desa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono saat dihubungi IDN Times, Rabu (26/6).
1.Tujuh desa sudah menerima bantuan dari BPBD

Menurut Pujono, tujuh dari puluhan desa yang masuk zona merah kekeringan itu sudah mendapatkan bantuan air bersih. Distribusi dilakukan di wilayah Desa Petung Sinarang (Kecamatan Bandar); Gembong, Jatimalang (Kecamatan Arjosari); Tambakrejo, Sambong (Kecamatan Pacitan); Kalak (Kecamatan Donorojo); dan Sudimoro (Kecamatan Sudimoro).
Sedangkan, wilayah 38 desa lain di kecamatan yang sama atau berbeda dinyatakan masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih dari sejumlah sumber mata air. Ini terbukti belum ada pengajuan permintaan droping dari pemerintah desa tersebut.
2. Droping menggunakan lima armada mobil tangki

Adapun droping air bersih yang sudah dilakukan dengan menggunakan lima armada yang dimiliki BPBD Pacitan. Masing-masing memiliki kapasitas 5.000 hingga 6.000 liter air. "Untuk sementara, pendistribusiannya masih cukup menggunakan mobil tangki yang ada di kami," ujar Pujono.
Apabila krisis air bersih semakin meluas dan membutuhkan tambahan armada, maka BPBD akan meminta bantuan ke PDAM. Baik mobil tangki air maupun personelnya." Saat ini musim kemarau masih awal, masih ada pertengahan dan akhir, " kata dia.
3.Musim kemarau diprediksi hingga Oktober

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD Pacitan, musim kemarau di kabupaten setempat bakal berlangsung hingga Oktober mendatang. oleh karena itu, upaya pencarian sumber mata air tambahan juga tengah dijalankan bersamaan dengan proses droping ke beberapa wilayah.
Apabila sumber air yang baru berhasil ditemukan, maka koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkup pemkab akan dijalankan. Upaya penyaluran air dari sumber ke permukiman penduduk akan dibahas untuk mengurangi dampak kekeringan saat musim kemarau berlangsung. "Mungkin akan dilakukan pipanisasi," kata dia.
4. Musim kemarau langganan krisis air, penghujan rawan longsor

Krisis air bersih menjadi langganan di beberapa wilayah Pacitan. Terutama bagi warga yang tinggal di lereng perbukitan sebagai akibat dari mengeringnya sumber air di dekat permukiman. Karena itu, bantuan air bersih senantiasa dikirim ketika musim kemarau panjanh berlangsung.
"Karena perbukitannya seperti kapur, setiap kemarau selaku kekeringan dan saat musim hujan rawan longsor," ujar Pujono.