Surabaya, IDN Times - Sebanyak 42 pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beraksi di Surabaya sepanjang Oktober - November 2025 dibekuk polisi. 42 pelaku itu dari 43 kasus curanmor.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan delapan dari 42 pelaku tersebut pernah masuk penjara. Mereka adalah residivis dengan kejahatan yang sama. "Dari yang ada di depan kita ini sebanyak 8 orang itu adalah residivis, yang sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya," ujar Luthfie.
Dalam ungkap kasus tersebut, polisi juga menyita 17 unit motor. Polisi masih mencari keberadaan beberapa motor yang dicuri. "Tim terus bergerak, mohon doanya semoga segera bisa didapatkan kendaraan-kendaraan tersebut, dan segera kita bisa kembalikan kepada para pemiliknya," terang Luthfie.
Lutfhie menjelaskan, mayoritas dari pelaku melakukan aksinya dengan cara merusak kunci motor. Akan tetapi ada juga pelaku yang mencuri saat kunci motor masih melekat.
Tak hanya itu, target para pelaku adalah rumah kos. Di rumah kos mereka lebih leluasa dan bisa menyamar sebagai penghuni. "Yang kedua, di kos-kosan relatif lebih mudah, karena posisi parkirnya sebagian besar tidak ada di dalam pagar, atau tidak di dalam lingkungan pagar. Dan kalau pun ada yang di dalam lingkungan pagar, ternyata karena mungkin untuk keluar masuknya para penghuni, sebagian besar ternyata pagar tidak di kunci. Itulah yang kemudian menjadi alasan para pelaku ini menyasar ke kos-kosan," jelasnya
Luthfie menyebut, sejumlah pengungkapan kasus curanmor ini terbantu karena ada CCTV di lokasi. Untuk itu, dirinya mengimbau warga agar memasang kamera pengawas di lingkungan masing-masing. “Pengungkapan kasus terbantu karena adanya CCTV. Kami imbau warga yang lingkungannya belum terpasang CCTV agar segera memasang, setidaknya dapat membantu proses pengungkapan,” terang Luthfie.
Para pelaku curanmor itu pun disangkakan dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Mereka terancam hukuman maksimal 9 tahun penjara. “Kami dari Polrestabes Surabaya tetap berkomitmen, selain melakukan langkah-langkah untuk preventif, pencegahan, kita optimalkan,” pungkas Luthfie.
